Donald Trump Tarik 5000 Militer dari Iran dan Afganistan, Pakar: ISIS Akan Bangkit

- 23 November 2020, 23:06 WIB
Presiden AS Donald Trump /
Presiden AS Donald Trump / /Instagram.com/@teamtrump/

CERDIKINDONESIA - Sebelum akhir jabatannya, Presiden Donald Trump mengumumkan secara resmi akan menarik 5.000 pasukan militer di Irak dan Afghanistan tahun depan.

Baca Juga: Program Rahasia AS, Aksi Kopassus di Timor Leste dan Prabowo Subianto

Hal ini diumumkan langsung oleh Pejabat Kementerian Pertahanan Christopher Miller, Selasa 17 November 2020, disebutkan penarikan masing-masing 2.500 pasukan dari dua negara konflik itu akan dilakukan pada 15 Januari 2021.

Disisi lain, Pakar Hubungan Internasional untuk Studi Amerika dari Universitas Indonesia, Suzie Sudarman, menilai keputusan Trump untuk menarik pasukan militer dari dua negara konflik, sebagai sebuah gangguan dengan tanpa mempertimbangkan apapun.

“Dia (Trump-red) kan melakukan disruption, artinya apapun yang dilakukan sebelumnya dianggap sebagai pekerjaan the Deep State yang membuat AS miskin. Dia memang tidak peduli dan mau melakukan konservasi kebijakan,” ujar Suzie Sudarman yang dilansir dari RRI.CO.ID, di Jakarta, Senin 23 November 2020.

Baca Juga: Geger Prabowo Subianto Bakal Di-reshuffle Presiden Jokowi, Gerindra: Tidak Benar Itu

Kebijakan Trump menjelang berakhirnya masa kepemimpinannya itu, juga disebut sebagai upaya mewujudkan “Military Keynesianisim”.

“Trump ingin meninggalkan kesan dia merombak. Nggak ada logikanya. Pokoknya ingin berbeda. Malah mungkin menginginkan keluar sebagai hero kalau menimbulkan chaos. Ada upaya untuk mewujudkan “Military Keynesianism”. Artinya mengandalkan penjualan senjata artinya butuh memicu konflik. AS bisa jadi kaya karena itu,” terang Suzie.

Baca Juga: Terharu! Joe Biden Bawa Hadis Nabi Muhammad dalam Postingan Media Sosialnya

Halaman:

Editor: Safutra Rantona

Sumber: rri.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x