Sudah Divaksinasi Tapi Masih Terinfeksi Virus Covid-19? Begini Alasannya, Berikut Penjelasan Dokter Ahli

17 Juni 2021, 10:10 WIB
Ilustrasi Vaksinasi Covid-19 /Twitter/@kemenkesRI

CERDIKINDONESIA – Banyak yang beranggapan bahwa setelah melakukan vaksin, mereka telah aman dan tidak perlu lagi menerapkan protokol Kesehatan.

Padahal setelah divaksin infeksi virus Covid-19 masih saja bisa terjadi. Beberapa penyebabnya antara lain:

Baca Juga: Hari Ini 5.000 Orang di Tangerang Lakukan Vaksin Covid-19 Tahap Pertama

Tanpa disadari seseorang bisa saja telah terinfeksi virus Covid-19 sebelum melakukan vaksin pertama, sehingga pasien dinyatakan positif terjangkit virus Covid-19.

Hal tersebut membutuhkan waktu beberapa minggu agar tubuh dapat membangun antibodi baru setelah dilakukannya vaksinasi.

Artinya, tetap ada potensi seseorang dapat terinfeksi virus Covid-19 sebelum maupun sesudah vaksinasi.

Hal ini disebabkan vaksin belum cukup waktu untuk membentuk kekebalan tubuh.

Baca Juga: Mesir Akan Mulai Produksi Lagi Vaksin Sinovac Pada Akhir Juni, Salah Satunya Untuk Indonesia

Jadi meskipun telah melakukan vaksinasi, semua orang harus tetap menjalankan protokol kesehatan.

Kemungkinan lain adalah pada dosis pertama, belum sepenuhnya bisa melindungi (studi NEJM pada vaksin Pfizer menunjukkan bahwa suntikan pertama hanya 52 persen efektif).

Jadi masih ada kemungkinan tertular Covid di jarak antara vaksin pertama dan vaksin kedua.

Dr. Weiss menjelaskan bahwa setelah pemberian vaksin dosis pertama ada beberapa perlindungan yang mulai terbentuk di 10 hari pertama, meskipun belum maksimal.

Baca Juga: Miris! Kasus Covid-19 di India Makin Tak Terbendung, India Terpaksa Beli Vaksin yang Belum Lolos Uji Klinis

“Sekitar 10 sampai 14 hari setelah dosis kedua ada peningkatan dramatis dalam perlindungan sebagaimana dibuktikan oleh titer antibodi yang jauh lebih tinggi [jumlah antibodi],” jelasnya.

Bahkan setelah dosis kedua, sebelum tubuh mencapai kekebalan yang sempurna, masih ada kemungkinan untuk sakit.

“Yang dimaksud dengan '95 persen efikasi' adalah beberapa orang yang mendapat kedua dosis vaksin tersebut tetap terkena penyakit Covid-19; yaitu, 100 persen minus 95 adalah lima persen yang diamati memiliki penyakit,” kata Dr. Weiss.

Selain itu, penelitian hanya berfokus pada orang yang memiliki penyakit bawaan. Alasannya karena apabila semua orang diuji bisa dipastikan kasus infeksi tanpa gejala dapat terdeteksi di atas lima persen itu.

Baca Juga: Israel Tengah Meninjau Vaksin Pfizer yang Diduga Menyebabkan Peradangan Jantung

Jadi meskipun telah mendapat dosis pertama dan kedua vaksin mRNA, masyarakat harus tetap waspada dan tidak mengabaikan protokol kesehatan.

Dan yang tak kalah penting Dr. Weiss menginformasikan bahwa di antara lima persen yang jatuh sakit, tidak semuanya menyebabkan kematian.

Hal ini menunjukkan bahwa Covid tidak terlalu ganas setelah dilakukan vaksinasi.***

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: The Healthy

Tags

Terkini

Terpopuler