Israel Tengah Meninjau Vaksin Pfizer yang Diduga Menyebabkan Peradangan Jantung

- 2 Juni 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi bendera Israel.
Ilustrasi bendera Israel. /Taylor Brandon on Unsplash



CERDIKINDONESIA
- Kementerian Kesehatan Israel mengatakan sejumlah kecil kasus peradangan jantung yang diamati terutama pada pria muda yang menerima vaksin Covid-19 Pfizer di Israel kemungkinan terkait dengan vaksinasi tersebut.

Pfizer mengatakan belum mengamati tingkat kondisi yang lebih tinggi, yang dikenal sebagai miokarditis, daripada yang biasanya diharapkan pada populasi umum, seperti dilansir dari laman rnz.co.nz, Rabu, 2 Juni 2021.

Baca Juga: Warga dan Senator AS Protes Kebijakan Presiden AS, Joe Biden: Tetap Bantu Israel

Israel melaporkan terdapat 275 kasus miokarditis antara Desember 2020 sampai Mei 2021 dari 5 juta orang yang divaksinasi.

Sebagian besar pasien yang mengalami radang jantung menghabiskan tidak lebih dari empat hari di rumah sakit dan 95% kasus tergolong ringan.

Studi tersebut menemukan adanya kemungkinan hubungan antara menerima dosis kedua (dari vaksin Pfizer) dan munculnya miokarditis di antara pria berusia 16 hingga 30.

Pfizer mengatakan dalam sebuah pernyataannya, bahwa pihaknya mengetahui pengamatan Israel terhadap miokarditis. Tercatat jika tidak ada hubungan sebab akibat dengan vaksinnya yang telah ditetapkan.

Baca Juga: Sistem Pertahanan Tercanggih di Dunia yang Dimiliki Israel 'Iron Dome' Ternyata Difasilitasi Joe Biden

Efek samping ditinjau secara menyeluruh dan Pfizer bertemu secara teratur dengan Departemen Keamanan Vaksin Kementerian Kesehatan Israel untuk meninjau data, katanya.

Kelompok penasihat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, merekomendasikan studi lebih lanjut tentang kemungkinan hubungan antara miokarditis dan vaksin mRNA, yang termasuk dari Pfizer dan Moderna Inc.

Baca Juga: Ngeri! Jika Kekuatan Koalisi 'Pasukan Arab'  Terjadi Termasuk Rusia, Israel dan Sekutu Tidak Bisa Berkutik!

Sistem pemantauan CDC tidak menemukan lebih banyak kasus daripada yang diperkirakan pada populasi, tetapi kelompok penasihat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa anggota merasa penyedia layanan kesehatan harus diberitahu tentang laporan tentang potensi efek samping.

Sekitar 55 persen populasi Israel telah divaksinasi. Kementerian Kesehatan Israel merilis pernyataan yang tidak berisi rekomendasi menjelang keputusan yang diharapkan secara luas tentang mulainya memvaksinasi anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun di Israel.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x