Network
Alkisah, sekelompok orang hasud iri dan dengki kepada Abu Hanifah. Mereka lantas membayar wanita untuk menjebak Abu Hanifah seolah-olah melakukan pelecehan seksual.
Memang benar, setiap orang punya kenikmatan, baik harta, kesuksesan karier, dan nikmat lainnya, ada saja orang yang hasud atau iri dan dengki padanya. Demikian pula Abu Hanifah.
Kesuksesan Abu Hanifah dalam ilmu pengetahuan pengaruh besarnya di tengah masyarakat mengundang perasaan hasud atau iri dan dengki dari banyak orang.
Hampir saja Abu Hanifah terjebak dalam skenario jahat orang-orang yang hasud kepadanya. Orang-orang yang termakan rasa iri dengki berupa merekayasa skenario jahat.
Baca Juga: UPDATE Kasus Pembunuhan Brigadir J: Kapolri Jelaskan Penolakan Surat Pengunduran Diri Ferdy Sambo
Mereka bayar wanita untuk menjebak Abu Hanifah seolah-olah melakukan pelecehan seksual kepadanya.
Tepatnya malam dini hari menjelang waktu sahur, wanita bayaran itu menghadap Abu Hanifah yang biasa berangkat sebelum subuh untuk berjamaah di masjid.
"Saat ini suamiku ingin mewasiatkan harta sementara ia sedang sakit. Aku khawatir ia mati sebelum sempat melangsungkan wasiatnya," bujuk wanita bayaran agar saat itu juga Abu Hanifah mau datang ke rumahnya sebelum sampai ke masjid. Benar. Abu Hanifah pun mengiyakan ajakan wanita itu. Namun apa yang terjadi?
Setelah keduanya masuk rumah, tiba-tiba ia mengunci pintu rapat-rapat dan berteriak-teriak bahwa Abu Hanifah akan berbuat tak senonoh kepadanya.
Di lain sisi, orang-orang hasud yang membayarnya, yang sejak tadi sudah siap-siap menggerebek, segera merangsek masuk rumah dan langsung menangkap mereka.
