Beliau juga menjelaskan alasan pemerintah Indonesia memilih ketiga perusahaan tersebut karena perusahaan vaksin tersebut telah berhasil melakukan uji klinis tahap ketiga dan sudah dipakai oleh negara mayoritas muslim lainnya seperti Uni Emirat Arab dan Arab Saudi.
Akan tetapi, Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto mengatakan ketersediaan vaksin masih menunggu hasil uji untuk kehalalan produk vaksin asal China baik dari BPOM, Kementerian Agama dan Majelis Ulama Indonesia.