Hati-Hati! Dokter Menyebutkan Punya Kualitas Tidur yang Buruk Dapat Meningkatkan Resiko Penyakit Degeneratif

- 7 Juni 2021, 14:07 WIB
Ilustrasi gangguan tidur
Ilustrasi gangguan tidur /Andrea Piacquadrio/Pixabay

"Waktu tidur lansia yang normal yaitu sekitar 6-7 jam sehari. Selain itu, pola tidur juga akan berubah seiring dengan pertambahan usia karena adanya penurunan fungsi jam internal dalam tubuh," ujarnya.

Dokter Pukovisa mengatakan bahwa gangguan tidur dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya ada sindrom kaki gelisah (RLS), kurangnya aktivitas fisik, terlalu lama tidur siang.

Bisa juga karena adanya rasa sedih karena ada anggota keluarga yang meninggal dunia, terlalu lama menatap layar ponsel sebelum tidur, atau sedang dirawat inap di rumah sakit.

Baca Juga: Warga Temukan Mayat Perempuan Dalam Semak-Semak di Jurang Gunung Salak Lhokseumawe, Diduga Korban Pembunuhan

Berbagai kondisi dapat memengaruhi kualitas tidur kita, salah satunya adalah kondisi lingkungan seperti suara volume tinggi yang mengganggu, cahaya kamar yang terlalu terang, serta tempat tidur tidak nyaman.

Konsumsi obat-obatan tertentu serta mengonsumsi kafein juga sangat mempengaruhi pola tidur seseorang.

Masalah medis seperti depresi, alzheimer, parkinson, kondisi menopause, dan nyeri sendi otot juga dapat menyebabkan gangguan tidur.

Baca Juga: Kebiasaan Tidur Seseorang yang Puasa Biasanya Berubah, Berikut 5 Cara Menjaga Kualitas Tidur Selama Ramadhan

Dokter Pukovisa menyebutkan beberapa tanda awal gangguan tidur seperti kelelahan, gangguan konsentrasi, mudah tersinggung, mengantuk di siang hari, serta adanya perubahan perilaku.

Dokter Pukovisa menyebutkan beberapa tanda awal gangguan tidur seperti kelelahan, gangguan konsentrasi, mudah tersinggung, mengantuk di siang hari, serta adanya perubahan perilaku.***

Halaman:

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x