Network
CERDIK INDONESIA - Fenomena penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia semakin meningkat setiap tahunnya. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memandang penyakit di masyarakat ini karena terlalu banyak makan ditambah aktivitas fisik kurang.
"Banyak penyakit itu bukan karena kekurangan makan, tapi karena kebanyakan makan. Diabetes karena kebanyakan makan, hipertensi kebanyakan makan garam, kolesterol kebanyakan makan lemak dan gula," kata Budi dalam sambutannya pada acara ASEAN Car Free Day (CFD) di Jakarta Pusat, Minggu, 27 Agustus 2023.
"Jadi banyak penyakit sekarang kebanyakan makan. Berbeda sama dulu kekurangan makan," katanya
Budi menyarankan masyarakat memperbanyak olahraga dan menambah aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, hingga lari. Ia menilai CFD dapat menjadi contoh baik untuk diikuti dengan banyak masyarakat berolahraga setiap minggunya.
"Hidup sehat itu bukan pilihan, tapi menjadi gaya hidup. Jadi jangan lupa hidup sehat, banyak bergerak. Makan boleh, tapi lebih banyak lagi dikeluarinnya dengan lari, olahraga, atau naik sepeda," kata Menkes.
Sepanjang dekade terakhir, terjadi pola pergeseran penyakit pada masyarakat Indonesia. Sebagaimana persentase di dunia, penyakit tidak menular menjadi penyumbang terbesar kematian di Indonesia.
Penyakit jantung masih menjadi momok tertinggi diikuti strok, diabetes, gagal ginjal, dan kanker. Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia Kemenkes Nida Rohmawati sebelumnya bahkan menyebutkan prevalensi penyakit menular justru menurun.
"TBC, diare, itu menurun prevalensinya, dibandingkan penyakit seperti strok, jantung iskemik, diabetes, hati, penyakit obstruktif paru yang menahun, hipertensi, dan kanker," kata Nida dalam konferensi pers daring, Jumat, 25 Agustus 2023.***
