CerdikIndonesia - Dikabarkan pasukan Taliban dengan umat Kristen di Afghanistan ribut. Pasukan Taliban datangi beberapa rumah umat Kristen.
Umat Kristen di Afghanistan khawatir, pasukan Taliban akan melakukan penganiayaan yang sanga kejam terhadap umat Kristen di Afghanistan.
Menurut Juru Bicara Inggris, Andrew Boyd. Byod mengatakan, saat ini adalah hari-hari 'pisau panjang' di Afghanistan bagi kelompok minoritas, termasuk umat Kristen.
Baca Juga: Pasukan Taliban Tembak Mati 4 Komandan Keamanan Afghanistan, Mendadak Pasukan Taliban Dirasuki Setan
Ditambahkan, Boyd menjelaskan bahwa menjadi seorang Kristen di Afghanistan dianggap sebagai tindakan murtad yang dapat dipenjara, dideportasi, hingga dihukum mati.
"Menjadi seorang Kristen di Afghanistan adalah tindakan murtad yang dapat dihukum mati, dipenjara, atau dideportasi," ujarnya dikutip cerdikindonesia.com dari Express pada hari Senin, 23 Agustus 2021.
Dirinya menjelaskan umat Kristen merasa khawatir akan nyawa mereka sejak Taliban berkuasa di Afghanistan.
"Ada laporan bahwa Taliban telah pergi dari pintu ke pintu mencari tidak hanya orang-orang yang beerja dengan pemerintah, tetapi orang-orang yang menganut agama Kristen," ungkapnya.
Ironisnya lagi, Taliban dilaporkan telah memeriksa ponsel sejumlah komunitas Syiah Hazara yang memilih untuk menjadi Kristen hanya untuk mengetahui apakah komunitas itu mengunduh kitab suci ke dalam ponsel mereka.
Baca Juga: Novel Baswedan Diberhentikan dari KPK Karena Tidak Lulus TWK, Apakah Ini Bukti KPK Taliban?
Kejadian tersebut, seorang Hazara dikabarkan tewas.***