Perang Siber, Donald Trump Tuduh China sebagai Pelaku Utamanya

- 21 Desember 2020, 17:59 WIB
Donald Trump ajukan petisi untuk membatalkan kemenangan biden di Pensylvania ke Mahkamah Agung
Donald Trump ajukan petisi untuk membatalkan kemenangan biden di Pensylvania ke Mahkamah Agung / Gerd Altmann /Pixabay

 

CERDIKINDONESIA - Donald Trump, Presiden Amerika Serikat tiba-tiba menuduh China serang siber besar-besaran terhadap pemerintah Amerika Serikat. 

Namun, Pemerintah Cina menganggap tuduhan itu hanya sebagai "lelucon" yang bermotif politik.

Baca Juga: Kasus Positif Covid-19 Bertambah 6.848 Orang Hari Ini

Dalam cuitan twitternya, Donald Trump mengatakan peretasan berskala besar terhadap badan-badan pemerintah Amerika Serikat termasuk Departemen Keuangan "terkendali" pada hari Sabtu 19 Desember 2020 waktu setempat.

Cuitannya, Donal Trump melemahkan penilaian pemerintahannya sendiri bahwa Rusia berada di balik serangan siber tersebut, dengan mengatakan China "mungkin" juga telah terlibat, tanpa memberikan bukti apa pun. 

Baca Juga: Perombakan! Presiden Jokowi Tiba-Tiba Ketemu Ma'ruf Amin, Siapa Yang Diganti?

Hal ini langsung dikritik oleh Pemerintah China.
 
Dilansir kantor berita AFP, Senin 21 Desember 2020), juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin tidak secara langsung menyangkal keterlibatan Beijing, tetapi menyebut tuduhan AS soal serangan siber itu "tidak serius, dan kontradiktif."

"Tuduhan yang dibuat oleh AS terhadap China selalu menjadi lelucon, karena motif politik," kata Wang dalam jumpa pers hari ini.

Baca Juga: Jangan Lewatkan Fenomena Antariksa, Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus Malam Ini

Halaman:

Editor: Arjuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x