Akibat Perang, Ladang Ranjau Ancam Generasi Suriah Beberapa Dekade Mendatang  

- 14 Desember 2020, 18:59 WIB
Pemukinan Aleppo Suriah diserang kelompok militan. (Foto: Sputniknews)
Pemukinan Aleppo Suriah diserang kelompok militan. (Foto: Sputniknews) /

 

CerdikIndonesia – Syrian Network for Human Rights (SNHR) atau Jaringan Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan Suriah merupakan negara dengan jumlah ranjau tertinggi. Senin, 14 Desember 2020.

Baca Juga: Yunani Kembalikan Paksa Migran dari Negaranya, Turki Sebut Tak Manusiawi

"Setidaknya 2.601 warga sipil, termasuk 267 wanita dan 598 anak-anak, telah tewas dalam ratusan ledakan ranjau di berbagai tempat di Suriah. Antara Maret 2011 dan Desember 2020," kata kelompok hak asasi itu dalam sebuah video yang dipublikasikan di Twitter.

SNHR melaporkan delapan personel medis, enam personel pertahanan sipil, dan sembilan anggota pers merupakan korban terbunuh akibat ranjau di negara itu.

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Penuhi Panggilan Komnas HAM Soal Tewasnya 6 Laskar FPI

Sebagian besar insiden ranjau darat yang meledak berada di provinsi Aleppo dan Raqqa utara. Jumlah total korban tewas akibat ranjau sekitar 51 persen, diikuti oleh Deir el-Zour dengan 16 persen.

Baca Juga: Indonesia Baru Mau Buka, Korea Selatan Malah Tutup Sekolah Mulai Besok

SNHR menjelaskan bahwa jumlahnya berbeda di tiap provinsi karena berbagai alasan, termasuk perubahan kontrol atas wilayah oleh berbagai aktor dalam konflik Suriah.

“Masih ada ladang ranjau yang belum ditemukan yang mengancam generasi Suriah selama beberapa dekade mendatang dengan anak-anak menjadi salah satu yang terkena dampak terburuk,” ujar sumber SNHR.

Halaman:

Editor: Arjuna

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x