Network
CerdikIndonesia – Dilansir dari Daily Sabah, otoritas Yunani dengan paksa mendorong kembali para migran setelah mereka mencapai pulau Lesbos pada akhir November. Informasi ini diketahui pada Senin, 14 Desember 2020.
Sekelompok migran dan pengungsi yang menyeberang ke pulau Yunani dari Turki dengan perahu ditangkap oleh pasukan keamanan Yunani setelah mencapai daratan.
Baca Juga: Maudy jadi Jeng Sri, Netizen Twitter Ramaikan Tagar #LosmenBuBroto
Para migran secara paksa dimasukkan ke dalam perahu dan dikirim kembali ke perairan teritorial Turki. Kesaksian ini didapat dari migran dan saksi sendiri.
Turki dan Yunani telah menjadi titik transit utama bagi para migran yang ingin menyeberang ke Eropa, melarikan diri dari perang dan penganiayaan untuk memulai hidup baru.
Baca Juga: Masjid di Belanda Jadi Sasaran Serangan Islamofobia
Turki menuduh Yunani melakukan penolakan besar-besaran dan deportasi singkat tanpa akses ke prosedur suaka, yang merupakan pelanggaran hukum internasional.
Ankara juga menuduh Uni Eropa menutup mata terhadap apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran hak asasi manusia secara terang-terangan.
Baca Juga: Indonesia Baru Mau Buka, Korea Selatan Malah Tutup Sekolah Mulai Besok
Menteri Dalam Negeri Turki, Süleyman Soylu pada Sabtu, 12 Desember 2020 mengkritik penjaga pantai Yunani karena memperlakukan migran dengan buruk.
