RI-AS Tanda Tangani Kerja Sama 750 Juta Dolar

19 November 2020, 09:27 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. /instagram.com/luhut.pandjaitan/

CerdikIndonesia – Republik Indonesia (RI) dan Amerika Serikat (AS) sepakat menandatangani kerjasama senilai 750 juta dolar AS, Rabu, 18 November 2020 waktu setempat di KBRI Washington DC.

Baca Juga: Mamah Dedeh Positif COVID-19, Begini Kondisinya

Dilansir dari ANTARA, Memorandum of Understanding (MOU) yang disepakati kedua belah pihak mengenai pendanaan infrastruktur dan perdagangan.

Disaksikan langsung oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Indonesia, Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Ingin Tubuh Ideal? Berikut Tips Diet Pemula Mudah dan Aman

Bertindak sebagai penandatangan ialah Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Amerika Serikat, Muhammad Lutfi dan Presiden Exim Bank AS, Kimberly Reed.

Dubes Lutfi optimis MoU bakal memperkuat hubungan ekonomi RI-AS, khususnya dalam bidang investasi dan pengadaan barang dan jasa.

Baca Juga: Buntut Panjang Kerumunan Petamburan, Legislator DKI Minta Hormati Keputusan Polri

“Hubungan bilateral RI-AS didasarkan pada kesamaan nilai untuk mewujudkan kesejahteraan kedua belah pihak, memajukan demokrasi, dan stabilitas kawasan,” tutur Lutfi.

Angka 750 juta dolar AS naik dari kesepakatan sebelumnya di tahun 2017-2018 sebesar 550 juta dollar AS.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah! Inilah Makna Gender yang Sering Keliru

Luhut juga menyampaikan hal serupa melihat capaian-capaian yang telah dilakukan selama beberapa waktu terakhir

Indonesia dan Amerika Serikat berhasil melakukan perpanjangan fasilitas Generalized System of Preferences (GSP) AS untuk Indonesia dan melakukan komitmen partisipasi AS dalam upaya pembangunan infrastruktur Indonesia.

Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah Guru Rp1.800.000 Siap Dicairkan Dalam 1 Tahap

Di sisi lain, Kimberly selaku Presiden Exim Bank AS mengungkapkan perjanjian tersebut dilakukan sebagai dukungan dan capaian AS terhdap pembangunan di Indonesia.

Menurutnya, MoU yang baru saja dilaksanakan merupakan bentuk penguatan partisipasi pada sektor energi, infrastruktur, transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, pelayanan kesehatan, dan lingkungan.

“MoU merefleksikan pentingnya Indonesia bagi Amerika,” katanya.

Baca Juga: Usai Dapat Panggilan, Kini Anies Dapat Penghargaan

Tidak menutup kemungkinan MoU dinilai berdampak positif untuk memperlebar peluang kerjasama lainnya di bidang pengadaan barang dan jasa untuk proyek pemerintah.

Diharapkan MoU dapat mendorong pengembangan usaha di sektor infrastruktur, transportasi, energi, infrastruktur pasokan pertambangan, lingkungan hidup, dan pelayanan masyarakat lainnya.***

 

Editor: Arjuna

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler