Network
CERDIK INDONESIA - Saat ini Indonesia masih berperang melawan stunting untuk memperbaiki kualitas SDM di masa depan. Stunting disebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badan di bawah standar.
Yang perlu diingat semua anak pendek itu stunting, tapi semua anak stunting bertubuh pendek. Stunting memiliki berbagai dampak, mulai dari dampak kesehatan maupun dampak ekonomi. Dampak kesehatan yang dapat terjadi salah satunya adalah terhambatnya perkembangan kognitif dan motorik pada anak.
Dampak kesehatan jangka panjangnya adalah munculnya berbagai penyakit tidak menular akibat dari gangguan metabolik pada saat dewasa. Akibat berbagai masalah kesehatan yang muncul akibat stunting, maka berpotensi menimbulkan kerugian ekonomi setiap tahunnya.
Baca Juga: Belum Tentu Insomnia, Berikut Penyebab Susah Tidur di Malam Hari dan Cara Mengatasinya
Salah satu cara pencegahan stunting adalah dengan memperbaiki asupan gizi pada anak, terutama asupan gizi protein.
Protein hewani yang berasal dari hewan seperti daging sapi, daging kambing, daging ayam, ikan, dan telur memiliki komposisi asam amino esensial yang lengkap daripada protein nabati.
Selain itu protein hewani juga kaya akan mikronutrien seperti vitamin B12, vitamin D, zat besi, dan zink yang diperlukan untuk pertumbuhan anak.
Sebagai upaya pencegahan stunting di Kabupaten Ngawi, Program Studi Ilmu Gizi Universitas Darussalam Gontor bekerja sama dengan Dinkes Ngawi dan Persagi (Persatuan Ahli Gizi Indonesia) Cabang Ngawi mengadakan kegiatan bersama untuk memperingati Hari Gizi Nasional ke-63 di hari Minggu, 29 Januari 2023.
