LIPI: Sebelum Dapat Diklaim Sebagai Obat, Bahan Baku Harus Melalui Beberapa Tahapan Pengujian

- 29 September 2020, 18:47 WIB
ILUSTRASI obat./PIXABAY
ILUSTRASI obat./PIXABAY /

CerdikIndonesia - Sebelum dapat diklaim berkhasiat sebagai obat, bahan baku alam harus melalui beberapa tahapan proses dan pengujian. Indri Badria Adilina, peneliti Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), menjelaskan bahwa tahap pertama dalam pengujian obat herbal adalah standarisasi mutu ekstrak, pengujian khasiat, dan keamanan dari bahan tersebut.

Baca Juga: Kemendikbud Perkuat Kompetensi Guru SMK Di Bidang Artificial Intelligence
 
Uji keamanan dilakukan di luar organisme hidup (in vitro) dan pada organisme hidup (in vivo). “Setelah diuji aman secara in vitro maupun in vivo, selanjutnya adalah pengujian terhadap manusia sehingga terbukti berkhasiat dan aman,” ujar Indri dalam live Ngobrol Bareng Peneliti di Instagram @pirnlipi pada Jumat (25/9).

Baca Juga: Najwa Shihab Wawancarai Kursi Kosong, Apa Sebabnya?
 
Perempuan peraih penghargaan Indonesia Satyalancana Wirakarya Award 2020 di bidang Catalysis Science and Technology itu mengatakan, mekanisme dan metode uji bahan alam di awali dengan proses ekstraksi, fraksinasi, dan dilanjutkan dengan tahap uji masing-masing fraksi terhadap aktivitas yang diinginkan secara in vitro. Fraksi yang aktif kemudian dilanjutkan dengan isolasi untuk mendapatkan senyawa murni dengan teknik spektroskopi.

Baca Juga: Yuk simak lirik dan lagu Tame Impala berjudul The Less I Know The Better?
 
“Senyawa murni ini diidentifikasi sebagai flavonoid, terpenoid atau alkaloid sampai teridentifikasi struktur kimianya menggunakan instrumen analisa seperti FTIR, NMR, MS,” tambahnya.

Baca Juga: Berikut Lirik Lagu Can't You See Me dari TXT Asal Korea
 
Indri menegaskan bahwa peneliti tidak boleh terlalu cepat memutuskan bahwa suatu bahan berkhasiat mengobati sebuah penyakit, walaupun sudah mendapatkan hasil ekstraksi dari suatu bahan alam dan rujukan literatur yang memadai.

Baca Juga: Lirik Lagu Sweet Night OST Itaewon Class yang Dinyanyikan V BTS
 
Indri berpesan kepada generasi muda sains untuk harus memahami aturan-aturan dan regulasi penggunaan bahan kimia dan bahan alam. Ia juga menekankan pemahaman mengenai prosedur kehati-hatian dalam publikasi yang berkaitan hasil riset kimia, terutama kimia organik atas pemanfaatan bahan alam.
 

Baca Juga: Kemenparekraf Gali Potensi Kopi Lokal di Destinasi Wisata NTB
“Sebagai generasi muda sains, inovasi yang kita lakukan harus dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat luas. Sehingga hasil penelitian tidak boleh menggiring ke simpulan yang kurang tepat atau menyesatkan,” ujarnya bersemangat.

Baca Juga: Sempat Ditunda Karena Covid-19, Changmin TVXQ Ungkap Tanggal Pernikahannya
 
Indri turut mendorong generasi muda sains untuk berinovasi, dengan tetap mengutamakan kebenaran dan menghindari overclaim. “Inovasi yang dihasilkan juga harus memiliki kajian ilmiah yang memiliki tiga unsur esensial inovasi, yaitu baru, bermanfaat, dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari inovasi sejenisnya yang sudah ada,” tutup Indri.

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x