Breaking News! Pasukan Khusus AS Beli Data Pribadi untuk Lancarkan Operasi Militer Luar Negeri

- 17 November 2020, 20:22 WIB
Tentara militer AS
Tentara militer AS /Fox News

CERDIK INDONESIA - "Akses kami ke perangkat lunak digunakan untuk mendukung persyaratan misi Pasukan Operasi Khusus di luar negeri," kata Komandan Angkatan Laut AS, Tim Hawkins.

Militer AS membeli informasi pribadi yang dikumpulkan dari aplikasi di seluruh dunia, termasuk beberapa yang digunakan oleh Muslim yang telah diunduh hampir 100 juta kali.

Investigasi oleh majalah online Motherboard yang diterbitkan pada hari Senin, 17 November 2020, menemukan Komando Operasi Khusus AS memperoleh data lokasi dari beberapa perusahaan.

Aplikasi paling populer di antaranya yang menjadi target adalah aplikasi doa dan Quran Muslim bernama Muslim Pro, dengan lebih dari 98 juta unduhan di seluruh dunia. Yang lainnya termasuk aplikasi kencan.

Baca Juga: KEMLU RI Dorong APEC Beri Akses Pasar Global Bagi UMKM Melalui Integrasi ke Ekonomi Digital

Berdasarkan catatan publik, wawancara dengan pengembang dan analisis teknis, investigasi Motherboard mencatat beberapa perusahaan memperoleh data lokasi aplikasi saat pengiklan membayar untuk memasukkan iklan mereka ke sesi penjelajahan orang-orang.

Militer AS mengkonfirmasi laporan berita tersebut. "Akses kami ke perangkat lunak digunakan untuk mendukung persyaratan misi Pasukan Operasi Khusus di luar negeri," ujar Tim Hawkins.

"Kami sangat mematuhi prosedur dan kebijakan yang ditetapkan untuk melindungi privasi, kebebasan sipil, hak konstitusional, dan hukum warga negara Amerika," imbuh orang nomor satu di Angkatan Laut AS tersebut.

Baca Juga: Jelang PILKADA Serentak 2020, MAKI Ajak Masyarakat Indonesia Tolak Kandidat Korup

Salah satu perusahaan yang terlibat dalam penjualan data lokasi, X-Mode, mengatakan mereka melacak 25 juta perangkat di Amerika Serikat setiap bulan dan 40 juta di tempat lain - termasuk di Uni Eropa, Amerika Latin, dan kawasan Asia-Pasifik.

Motherboard memasang aplikasi kencan ke ponsel Android dan melihatnya berulang kali mengirimkan koordinat geolokasi yang tepat bersama dengan nama jaringan WiFi ke X-Mode.

Penyelidikan menemukan aplikasi lain yang menyampaikan data lokasi termasuk aplikasi penghitung langkah yang disebut Accupedo, aplikasi cuaca Global Storms, dan CPlus untuk Craigslist.

Baca Juga: KAPOLRI Terbitkan Surat Telegram Rahasia, Kali ini Soal Gakkum Pelanggar Prokes

Senator AS Ron Wyden mengatakan kepada Motherboard bahwa X-Mode juga mengakui menjual data yang dikumpulkannya ke "pelanggan militer AS" lainnya.

Perusahaan mempertahankan praktik tersebut.

“X-Mode melisensikan panel datanya ke sejumlah kecil perusahaan teknologi yang mungkin bekerja dengan layanan militer pemerintah, tetapi pekerjaan kami dengan kontraktor tersebut bersifat internasional dan terutama berfokus pada tiga kasus: kontra-terorisme, keamanan siber, dan memprediksi COVID-19 di masa depan,” kata X-Mode kepada majalah online. *** 

 

Editor: Arjuna

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah