Network
CerdikIndonesia - Heru Novianto, komisaris besar, Kapolres Jakarta Pusat mengatakan, ribuan personel kepolisian menjalani rapid test COVID-19 setelah mengamankan aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Omnibus Law UU Cipta Kerja di Gedung DPR RI.
Baca Juga: Satpol PP Jakarta Pusat Ikut Dikerahkan Amankan Demo Hari Ini
Ia menyatakan hasil rapid test belum diketahui kapan dikeluarkan, mengingat test tersebut baru digelar Minggu, 11 Oktober 2020 malam WIB.
Baca Juga: Ada Demo Tolak UU CIpta Kerja Hari Ini, Transjakarta Hentikan Pelayanan Sementara
“Di DPR/MPR sudah kita tes cepat sekitar 1.000 persone. Hasilnya belum tahu karena baru dilaksanakan semalam. Kita tes karena anggota juga ingin sehat,” ungkap Heru, Senin 12 Oktober 2020.
Baca Juga: Kepulauan Seribu Sudah Bisa Dikunjungi Wisatawan, Ini Aturan yang Harus Dipatuhi
Menurut Heru, sejauh ini belum ada anggotanya yang bergejala batuk, deman, dan gejala-gejala COVID-19 lainnya.
Baca Juga: Antisipasi Demo, PT KAI Pindahkan Stasiun Keberangkatan dari Gambir ke Jatinegara
“Hingga saat ini belum ada (yang menunjukan gejala COVID-19). Namun, memang ada anggota kami kemarin sakit dan dirawt di RS Polri Kramat Jati,” ujar Heri.
Menurutnya, personel polisi lainnya, yang juga mengamankan aksi unjuk rasa akan menjalani rapid test. Meskipun belum pasti kapan dan dimana tempatnya.
Baca Juga: Resepsi Pernikahan Kembali Diizinkan Selama PSBB Transisi di Jakarta, Begini Ketentuannya!
“Pasti, pasti kita tes,” tegas Heru.
Polda Metro Jaya siagakan sedikitnya 9.346personel dalam antisipasi aksi unjuk rasa, Kamis, 8 Oktober lalu, untuk berjaga di Depan Gedung MPR/DPR RI dan Istana Negara, Jakarta, terkait penolakan pengesahan Omnibus Law Undang Undang (UU) Ciptta kerja.
Baca Juga: Lirik Lagu September Ceria dari Vina Panduwinata yang Viral di Tiktok, Lengkap dengan Chord Gitar
Terdapat 1.192 demonstran yang diamankan oleh polisi. Dari ribuan orang tersebut, 14 diantaranya dinyatakan reaktif COVID-19 setelah menjalani rapid test.
