Hal itu mengingat sistem perencanaan pembangunan nasional berlandaskan pada Undang-Undang tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), dan Peraturan Presiden tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang disusun berdasarkan Visi dan Misi calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
- Baca Juga: Link Streaming Indonesia vs Vietnam Malam ini, Shin Tae-yong Optimis Amankan 3 Poin
- Baca Juga: PREDIKSI Indonesia vs Vietnam, Shin Tae-yong Terima Tantangan Pelatih Vietnam Park Hang-seo
“Harapan kita masukan aspirasi melalui tokoh-tokoh ulama dan masyarakat terutama di Institut Pendidikan Indonesia ini bisa memberikan gagasan dalam rancangan Pokok-pokok Haluan Negara. Sehingga diharapkan kedepan kita dorong agar nantinya kita punya Pokok-pokok Haluan Negara. Paling tidak 30 hingga 50 tahun kedepan Indonesia seperti apa. Jadi siapapun presidennya visi misi presiden, diturunkan pada gubernur, bupati dan walikota itu bisa mengacu pada Pokok-pokok Haluan Negara," papar Anggota DPR/MPR RI lima periode.
Pernyataan tersebut menuai respon aspirasi dari para ulama, salah satunya yang disampaikan perwakilan dari tokoh masyarakat dari Kecamatan Samarang, Aceng Furqon. Menurutnya, saat ini di pemerintahan sendiri memang terjadi kekurangan gagasan jangka panjang, sehingga setiap pemerintahan berganti memang berganti juga gagasan pembangunannya.
- Baca Juga: Prediksi Indonesia vs Vietnam, Skuad Timnas Indonesia Percaya Mampu Tumbangkan Vietnam Malam Ini
- Baca Juga: Elkan Baggott Dipastikan Absen Saat Melawan Vietnam, Berikut Penjelasan PSSI
"Sehingga kami juga bersepakat dengan hal tersebut, karena kita saat ini dihadapkan antara rakyat dan pemerintah dalam hal ini MPR. Jadi kami melihat hal ini juga menjadi tanggung jawab moral bagi MPR terkait pembenahan di sisitem di pemerintahan yang terkesan ugal-ugalan dalam mengambil gagasan kerakyatan. Harapan kita Pokok-pokok Haluan Negara ini bisa benar-benar diterapkan sehingga disobidience atau krisis kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dari hari ke hari tidak semakin meningkat, bagaimana kita mau berbicara keeratan bangsa kita apabila kepercayaan terhadap pemerintah semakin menurun," pungkas Ferdianysah.