Melalui peresmian patung Soekarno, Megawati menjadikan momen ini sebagai “api” semangat bangsa.
"Dan bagi rakyat Indonesia saat ini, agar menjadikan api semangat itu sebagai energi perjuangan untuk membawa bangsa semakin berdaulat dan maju, namun tetap kokoh pada karakter dan budaya bangsa," katanya.
Peresmian patung Soekarno yang menunggangi kuda tersebut merupakan tanda sejarah Soekarno yang saat itu menjadi inspektur upacara dengan menunggangi kuda.
Saat itu, Soekarno jarang berkuda. Namun, kesadarannya sebagai Panglima tertinggi, Soekarno latihan selama tiga hari dan menyetujui permintaan untuk memimpin upacara dengan berkuda.***