"Yakni meliputi jumlah korban, kerugian harta benda, kerusakan sarana prasarana, cakupan luas wilayah yang terkena bencana dan dampak sosial ekonomi ditimbulkan," kata Lena.
Lebih lanjut, ia meminta, pemerintah melalui Kemenko PMK, Kemenko Perekonomian, BPBN, serta stekholder lainnya saling berkoordinasi menyalurkan bantuan saat tanggap darurat, pasca bencana, hingga tahap pembangunan kembali rumah warga.
"Peningkatan status menjadi bencana nasional penting saat ini karena eskalasi bencana merata diseluruh wilayah NTT dan menelan ratusan korban jiwa maupun harta benda," tandasnya.
Untuk diketahui sejak Minggu, 4 April 2021 sejumlah wilayah di NTT dilanda bencana banjir dan tanah longsor.
Namun, yang paling parah terjadi di Kabupaten Flores Timur karena menelan puluhan korban jiwa dan ratusan rumah warga hancur.
Selain itu, sarana prasarana jalan maupun fasilitas publik juga rusak parah.