54 Orang Meninggal Akibat Bencana Banjir Bandang di NTT, Keterbatasan Alat Jadi Alasan Evakuasi Korban Lambat

- 5 April 2021, 13:30 WIB
Foto: Kondisi Masyarakat di Flores Timur, NTT
Foto: Kondisi Masyarakat di Flores Timur, NTT /Gisela R//dok. BPBD Kabupaten Flores Timur

CerdikIndonesia - Bencana banjir bandang dan tanah longsor menimpa Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) sejak Minggu, 4 April 2021.

Bencana ini mengakibatkan banyak korban dan rusaknya rumah warga di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: BMKG Imbau Warga Maluku dan Sulawesi Bagian Selatan Siap Siaga, Badai Siklon Tropis Seroja Masih Mengancam

Dilansir dari pikiran-rakyat.com pada Senin, 5 April 2021, dikabarkan sebanyak 54 orang tewas dalam bencana yang melanda NTT itu.

"Jumlah korban longsor akibat banjir badang tersebut yang ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa (meninggal) sebanyak 54 orang dari data sebelumnya sekitar 20 orang korban. Hingga kini upaya untuk pencarian korban masih terus dilakukan," ujar wakil bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli.

Tidak hanya itu, di beberapa daerah pedesaan di Kabupaten Flores Timur, seperti di Desa Nele Lamadiken dan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur ikut terkena bencana lain, yaitu bencana tanah longsor.

Menurut Agustinus banjir bandang terjadi dikarenakan curah hujan yang tinggi serta angin kayu dan batu ikut terseret menghancurkan rumah warga.

Baca Juga: Bahaya Badai Siklon Tropis Seroja Masih Terus Mengintai NTT, BMKG: Berdampak Juga ke Wilayah NTB dan Sulawesi

Selain itu menurut camat Adonara Timur, Damianus Wuran, keterbatasan alat berat membuat evakuasi korban banjir bandang mengalami kendala.

Halaman:

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x