Mantan Panglima GAM Eks Libya Berkumpul di Aceh Utara, Panglima Pasee: Pemerintah Indonesia Jangan Khawatir

4 April 2021, 22:09 WIB
bendera GAM /Ikbal Karmadi

CerdikIndonesia - Sejumlah Mantan Panglima Tentara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) melakukan reuni di Komplek Makam Sultan Malikussaleh, Aceh Utara pada Minggu, 4 April 2021.

Mereka adalah mantan kombatan GAM yang pernah menempuh pendidikan di Tripoli, Libya.

Baca Juga: Empat Tokoh Penting Arab Saudi Keturunan Indonesia, Salah Satunya Menjabat Sebagai Menteri Haji dan Umrah

Ratusan polisi dari Polres Lhokseumawe bersiaga di tempat tersebut untuk mengamankan silaturahmi yang dihadiri oleh seluruh Panglima GAM dari seluruh Aceh.

Mantan GAM Tripoli yang tergabung dalam Komite Muallimin Aceh Sumatera, bersama Panglima GAM seluruh Aceh.

Mereka menghadiri acara dzikir dan doa bersama di Makam Sultan Malikussaleh, untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan saling silaturahmi.

Baca Juga: Mantan Panglima Kombatan GAM Eks Libya Berkumpul di Aceh Utara, Polisi Siaga Satu, Ini yang Mereka Lakukan

Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) wilayah Pasee, Teungku Zulkarnaini atau biasa dikenal Teungku Nie alumni Tripoli Libya mengatakan, pemerintah Indonesia diminta jangan khawatir karena kegiatan ini hanya silaturahmi, berdoa dan dzikir bersama menjelang bulan suci Ramadhan.

Kegiatan ini untuk mempersatukan dan menjaga kekompakan dalam struktur komando GAM di seluruh Aceh, dan Malaysia.

Baca Juga: Tak Hadir di Pernikahan Atta dan Aurel Karena Tidak Diundang, Ria Ricis: Yang Penting Doanya

"Pasca MOU kesepakatan damai Indonesia dan GAM, rakyat Aceh terus memperjuang kejahteraannya sesuai poin-poin di UUPA, pembatalan agenda politik Pilkada 2022 tetap menjadi pertanyaan bersama, dan tidak ada uang untuk pelaksanaan bukan alasan mutlak. Pihak legislatif Aceh, juga harus memahami dan memperjuangkan kekhususan Aceh, terkait pelaksanaan pilkada," sebut Teungku Nie.

Teungku Nie menambahkan, terjadi pemiskinan terhadap rakyat Aceh, sehingga Aceh menepati urutan teratas daerah termiskin. 

Baca Juga: Polrestabes Makassar Terus Pantau Pengamanan Gereja Minggu Paskah

"Pemerintah Aceh, dan utusan DPRA dari Partai Aceh , harus terus memperjuangkan dan menampung aspirasi masyarakat. Di antaranya pembangunan jembatan-jembatan dan jalanan rusak, rumah dhuafa, dan bencana kekeringan yang melanda persawahan petani di pedesaan saat kemarau tiba," tegasnya.***

Editor: Kurniawan Rio

Tags

Terkini

Terpopuler