Turki Bersiap Vaksinasi Covid-19 Sinovic Asal China Akhir Desember Nanti

9 Desember 2020, 07:39 WIB
Ilustrasi vaksin sinovac Covid-19. /Pixabay/Shafin_Protic

CERDIKINDONESIA - Turki kemungkinan akan mulai memberikan vaksin COVID-19 Sinovac asal China pada akhir Desember setelah analisis untuk perizinan di dalam negeri selesai, kata Menteri Kesehatan Fahrettin Koca seperti dikutip surat kabar Sozcu, Selasa 8 Desember 2020.



Koca mengatakan pengiriman vaksin buatan Sinovac itu, Coronavac, akan tiba setelah 11 Desember.



Vaksin itu, yang telah menjalani uji coba Tahap 3 di Turki dan sejumlah negara lain, akan membutuhkan dua minggu lagi untuk menjalani pengujian dan analisis, kata surat kabar itu.

 

Baca Juga: Imbas Sengketa Pasangan Yusak Yaluwo-Yacob Waremba, KPU Tunda Pilkada di Boven Digoel Papua

 



Pada November, Turki menandatangani kontrak pembelian 50 juta dosis Coronavac, yang akan dikirim dalam beberapa gelombang antara Desember dan Februari.



Hasil uji coba pendahuluan yang diumumkan pada November menunjukkan vaksin anti virus corona tersebut memicu tanggapan kekebalan yang cepat, tetapi tingkat antibodi yang dihasilkan lebih rendah daripada pada orang yang telah pulih dari virus itu.



Di Brazil, negara tempat Coronavac juga menjalani pengujian tahap akhir, pusat biomedis Institut Butantan di Sao Paulo mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya memperkirakan Sinovac akan memublikasikan hasil kemanjuran dari uji coba vaksinnya pada 15 Desember.



Baca Juga: Dukung Pemerintah, Polri dan TNI Amankan Kantor Biofarma Bandung Tempat Vaksin Covid-19 Disimpan



Koca mengatakan Turki, dengan populasi 83 juta, ingin membeli lebih banyak vaksin dari China tetapi tidak dapat melakukannya.

 



Karena itu, Turki juga mencari kemungkinan pengadaan vaksin dari Moskow dan para pemasok lain guna mengisi kesenjangan sampai produksi dalam negeri dapat memenuhi permintaan, ujarnya.



"Kami sedang menyelesaikan bagian toksikologi yang belum ada menyangkut vaksin Rusia, kami mungkin akan membeli vaksin itu nanti," kata Koca.

Turki juga sedang menjalankan pembicaraan untuk meningkatkan jumlah vaksin virus corona dari Pfizer dan BioNTech, dari awalnya satu juta dosis, kata Sozcu yang mengutip pernyataan Koca.

 

Baca Juga: Pengamat Benarkan Sikap Polri Atas Baku Hantam di Tol Cikampek, Asalkan Senjata Api Benar Milik FPI

"Mereka mengatakan dapat memberikan 25 juta dosis pada 2021. Turki tidak akan membutuhkan vaksin setelah April karena vaksin Turki akan digunakan," kata Koca.

Editor: Shela Kusumaningtyas

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler