Kemenparekraf Gali Potensi Kopi Lokal di Destinasi Wisata NTB

- 28 September 2020, 19:10 WIB
Kopi-kopi asal NTB yang direkomendasikan untuk dibuat HKInya
Kopi-kopi asal NTB yang direkomendasikan untuk dibuat HKInya /Kemenparekraf

CerdikIndonesia - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berupaya menggali potensi kopi lokal di destinasi wisata Mataram, Nusa Tenggara Barat, sebagai upaya memperkuat pengembangan pariwisata.  

Baca Juga: Pertamina Bantu 1.000 Paket Makan Siang untuk Petugas & Relawan di RSDC Wisma Atlet Kemayoran

Untuk itu, Kemenparekraf/Baparekraf salah satunya menggelar acara penguatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) kepada warga kawasan Mataram, NTB, dan sekitarnya, terutama bagi para pecinta kopi dan pengusaha kopi di daerah tersebut. 

Baca Juga: Inilah Lirik Lagu Untuk Hati yang Terluka yang Dinyanyikan Isyana Sarasvati

Staf Ahli Menteri Bidang Reformasi Birokrasi dan Regulasi Kemenparekraf/ Baparekraf, Ari Juliano Gema, Sabtu (26/9/2020), menjelaskan bahwa NTB memiliki kekayaan alam berupa kopi, yang memiliki ciri khas berbeda baik dari segi rasa maupun aroma.

Baca Juga: Lirik Lagu Memori dari Maliq & D'Essentials

“Ini menjadi salah satu kekayaan alam NTB dan sangat potensial untuk dipasarkan di market internasional,” kata Ari.

 

Maka, masyarakat NTB pun dituntut untuk memahami dengan baik dalam memproduksi kopi agar dapat mendorong industri kopi yang berdaya saing. Dengan begitu industri ekonomi kreatif di Indonesia secara menyeluruh dapat berkembang. 

Baca Juga: Lirik Lagu Untitled dari Maliq & D'Essentials

"Pelaku usaha kopi diharapkan memiliki improvisasi baik dalam pembuatan dan penyajiannya, karena bisa jadi nanti NTB bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata kopi. Kami mengajak lebih banyak masyarakat terjun ke usaha kopi misalnya menjadi barista. Seorang barista itu adalah seniman atau artis, karena di tangannya hanya sebuah biji, menjadi minuman dengan rasa dan kreasi yang berbeda-beda," ujar Ari. 

Baca Juga: Lirik Lagu Right Here Milik Keshi, Yang Baru Saja Tampil di We The Fest 2020

Ari menyebut, masyarakat NTB juga didorong untuk tak hanya paham dalam memproduksi kopi, tapi juga memiliki pengetahuan mengenai Hak Kekayaan Intelektual (HKI) terutama terkait Indikasi Geografis juga merupakan hal yang penting. 

"Diharapkan masyarakat dapat memupuk rasa bangga bahwa Indikasi Geografis yang dimiliki secara komunal ini adalah sesuatu yang berharga dan dapat dikomersialisasi," jelas Ari. 

Baca Juga: Berawal dari Nol, Curhat Sandra Dewi Soal Jualan di Mangga Dua

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, H. Lalu Mohammad Faozal, menjelaskan selama ini tanaman kopi tumbuh subur di tanah NTB. Meski demikian, masih diperlukan pemahaman bagi para pelaku wisata yang memiliki usaha kedai kopi maupun produsen kopi untuk memahami HKI, terutama indikasi geografis dari produknya. 

Baca Juga: Saat Perawat Curhat soal Tugas Selama Covid-19 ke Presiden Jokowi

"Kopi di NTB cukup banyak ragamnya, namun butuh kerja sama untuk mempersiapkan industri dari hulunya, kami butuh sumber daya manusia yang siap dan paham dengan kopi di daerah kami," ujar Lalu. 

Acara penguatan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Mataram, NTB ini, diikuti oleh 30 peserta yang memiliki minat khusus di bidang kopi, di antaranya berasal dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Lombok Utara, Kabupaten Lombok Tengah, dan Kabupaten Lombok Timur. 

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x