Network
Dikutip dari laman ntmcpolri, karirnya di Korps Bhayangkara itu terbilang mentereng.
Dahulu saat ia masih jadi perwira menengah, Dofiri sempat menjabat jabatan strategis iapun pernah ditugaskan sebagai Kapolres Bandung dan Kapolrestabes Yogyakarta.
Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah Guru Rp1.800.000 Siap Dicairkan Dalam 1 Tahap
Karirnya semakin menanjak saat Ahmad Dofiri dipercaya sebagai Wakapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Selang beberapa tahun, Ahmad Dofiri dirotasi menjadi Kapolda Banten. Ahmad Dofiri saat itu menggantikan Boy Rafli Amar yang digeser menjadi Kadiv Humas Polri.
Masa jabatannya sebagai Kapolda Banten tak berlangsung lama. Ahmad Dofiri selanjutnya dirotasi menjadi Karosunluhkum Divkum Polri.
Posisi Kapolda Banten yang ditinggalkan Ahmad Dofiri diisi oleh Listyo Sigit Prabowo. Kini Listyo menjabat sebagai Kabareskrim Polri.
Baca Juga: Big Match Atletico vs Barcelona: Suarez Positif COVID-19, Duel dengan Lionel Messi Batal Terjadi
Rotasi kembali terjadi di tubuh Polri pada tahun 2016. Ahmad Dofiri kembali digeser. Kali ini dia menjabat sebagai Kapolda DIY.
Dilansir CERDIKINDONESIA dari RRI.co.id ketika menjabat sebagai Kapolda DIY, Dofiri menangani kasus yang menarik, diantaranya adalah kasus penyebaran informasi yang salah (Hoax) yang menyeret Sri Sultan HB X, Gubernur DIY.
Pada 2018, Ahmad Dofiri juga menangani kasus penyerangan Gereja Katolik Santa Lidwina Bedog, Kecamatan Gamping, Sleman. Dofiri mengatakan pelaku penyerangan itu terkait jaringan teroris.
