“Semakin berkembangnya industri AR/VR ini akan mendorong industri elektronika di Indonesia agar dapat mulai mengembangkan research and development untuk pengembangan hardware-nya,” kata Endang.
Baca Juga: Anggaran Rp. 69.96 Miliar untuk ‘Jurassic Park’ di Pulau Rinca Tempat Komodo Tinggal
Andes Rizky selaku Ketua Asosiasi AR/VR Indonesia (INVRA) menjelaskan, saat ini adalah momentum bagi industri AR/VR Indonesia untuk bangkit seiring masuknya teknologi imersif sebagai lapangan usaha baru yang diakui pemerintah melalui publikasi Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2020 oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Bahkan, industri AR/VR Indonesia pun sudah merambah ke luar negeri, di antaranya telah mengerjakan proyek AR/VR di Jepang dan Myanmar.