Solo Jadi Kota dengan Toleransi Tinggi, Relatif Aman, Stabil, dan Damai

- 27 Oktober 2020, 11:19 WIB
Selat Solo, kuliner.com
Selat Solo, kuliner.com /Selat Solo, kuliner.com/

CerdikIndonesia - Wakil Walikota Surakarta, Ahmad Purnomo, menyebut, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pernah belajar soal kondusifitas dan hubungan bertoleransi tinggi antar anggota masyarakat yang berbeda ras, golongan, agama dan budaya.

 

Festival keagamaan yang sudah membudaya seperti Sekaten, Imlek dan Tahun Baru bisa dirayakan bersama seluruh masyarakat tanpa memandang adanya perbedaan.

Baca Juga: Baru Dibuka, RS Leimena Ambon Gratiskan Layanan ke Pasien

Hal tersebut disampaikan Purnomo saat memberikan sambutannya pada pembukaan kegiatan Rapat Kerja Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia ( FPBI ) Kota Surakarta, Rabu (21/10/2020) di Ruang Manganti Praja Balai Kota Surakarta.



Menurut beliau, ketentraman dan kondusifitas Kota Surakarta harus dipertahankan dengan semangat gotong royong Saiyeg saeka kapti, saeyeg saeka praya.

Baca Juga: Upaya Kemenkes Wujudkan Layanan Kesehatan Berkualitas Ibu dan Anak

“Bahu membahu membentuk tekad yang kuat memajukan Kota Surakarta berlandaskan budaya adiluhung serta kondusifitas dan toleransi yang dipunyai masyarakat Surakarta,” katanya.

“Kota Surakarta relatif aman, stabil dan damai. Persatuan dan gotong royong dirasakan betul – betul sangat perlu. Persatuan dari perbedaan dan toleransi selama ini betul – betul kita junjung dengan baik,” sambungnya.

Baca Juga: Kemenkes Siapkan Peresmian RS Leimena dan Simulasi Vaksin Covid-19

Terkait dengan keberadaan FPBI, Wawali mengharapkan sumbangsihnya turut menjaga dan mengembangkan Kota Surakarta yang adem ayem.



Dikatakannya, wawasan kebangsan akhir – akhir ini sedang mengalami pedangkalan dan erosi pemaknaan yang mengakibatkan munculnya egoisme atau peninjolan kepentingan pribadi atau kelompok.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x