Inilah Upaya Indonesia dalam Memandang Konflik Laut Cina Selatan

- 27 Oktober 2020, 09:47 WIB
Kapal China Hohhot (Hull 161) milik PLA saat berpatroli di Laut China Selatan pada Kamis (20/8/2020) pagi
Kapal China Hohhot (Hull 161) milik PLA saat berpatroli di Laut China Selatan pada Kamis (20/8/2020) pagi /ChinaMilitary.com.cn
 
CerdikIndonesia - Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Duta Besar Dr. (HC) Lutfi Rauf menyampaikan bahwa salah satu tugas dan fungsi Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan adalah selaku penanggung jawab dalam Sekretariat Nasional ASEAN khususnya untuk pilar politik dan keamanan ASEAN.
 
Dalam hal ini bagaimana ASEAN bisa lebih dipahami oleh stake holders sehingga ASEAN tidak terkesan hanya sebagai urusan pemerintah, karena ASEAN sekarang sudah menjadi suatu komunitas yg melibatkan 3 pilar yakni politik dan keamanan , ekonomi dan sosial budaya.
 
 
“Oleh karena itu dengan acara ini kita bisa melihat bagaimana kiprah Indonesia di ASEAN dalam upaya menjaga stabilitas dan menjaga perdamaian di kawasan Asia Tenggara serta melakukan berbagai upaya konstruktif mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi yang salah satunya adalah Ketegangan di laut cina selatan. Dengan demikian kita tentunya berharap agar event ini bisa kita jadikan forum atau ajang untuk diskusi saling memperdalam pengetahuan dan mencari langkah-langkah strategis untuk penguatan strategi, penguatan kebijakan, dan penguatan program- program mengenai upaya kita bersama dalam mengatasi masalah-masalah yang kita hadapi di Laut China Selatan ini.”
 
 
Demikian pernyataan Dubes Lutfi Rauf pada pembukaan acara Forum Group Discussion dengan tema “Upaya ASEAN dan Posisi Indonesia dalam mengelola konflik Laut China Selatan” yang dihadiri oleh akademisi dari Universitas Udayana, Pejabat Sipil dan Militer Provinsi Bali berlangsung pada hari Kamis (22/10/2020).
 
“Kata kunci yang selalu kita tekankan adalah kita telah membuktikan bagaimana tetap mempertahankan dan menjaga stabilitas perdamaian di kawasan Asia Tenggara, sekaligus hal tersebut mampu membawa kemajuan baik dalam bidang pembangunan ekonomi yang mana telah kita saksikan bersama ASEAN mampu untuk mensejahterakan masyarakatnya secara menyeluruh .” tegas Dubes Lutfi Rauf.
 
ASEAN mempunyai jumlah penduduk terbesar ke-3 di dunia yaitu sekitar 650 juta jiwa dan merupakan kekuatan ekonomi terbesar ke-6 di dunia dengan PDB 2,971 Triliun USD.
 
ASEAN diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi ke-5 terbesar di dunia pada tahun 2020, dan tumbuh menjadi kekuatan ekonomi ke-4 terbesar di dunia pada tahun 2030 setelah Uni Eropa, Amerika Serikat, dan RRT.

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x