Terkait proses kerja bottom-up, ia mengatakan dalam proses inilah para arsitek bisa ikut terlibat dalam sebuah proses pengerjaan proyek pembangunan dengan duduk bersama memikirkan ide dan gagasan.
Baca Juga: Uu Ruzhanul Imbau Masyarakat Tingkatkan Kewaspadaan terhadap Potensi Bencana Hidrometeorologi
“Karena sebenernya mengenai dunia arsitektur, tidak semua pemerintah itu tahu apa yang harus dikerjakan. Di sinilah peran para arsitek dinantikan untuk memberikan ide-ide dan gagasan yang segar untuk diadopsi oleh pemerintah,” kata Kang Emil.
“Mudah-mudahan sketsa dari saya tersebut bisa dipahami oleh para arsitek di Indonesia. Jangan sampai jadi arsitek yang pasif, karena saya sebagai pemimpin itu sangat membutuhkan masukan untuk menciptakan suatu inovasi pembangunan di berbagai bidang," tambahnya.
Baca Juga: Kemenkes Tetapkan Usia Prioritas Untuk Dapatkan Vaksin Covid-19
Selain itu, dalam web seminar tersebut, Kang Emil meminta para arsitek untuk melahirkan ruang arsitektur tidak hanya berupa ruang formal, tapi juga ruang nonformal untuk menghadirkan sebuah ruang publik yang meningkatkan kebahagiaan masyarakat.
“Karena buat apa hidup kalau tidak melahirkan sebuah kebaikan dalam sebuah perubahan yang membawa positif bagi lingkungan sekitar,” ujarnya mengakhiri.