Kenang Pertempuran Lima Hari, Pesan Para Pejuang Wanita: Sekolah dan Bekerja yang Sungguh-Sungguh!

- 16 Oktober 2020, 08:24 WIB

 

CerdikIndonesia – Peringatan Pertempuran Lima Hari di Semarang dilaksanakan secara sederhana di Halaman Museum Mandala Bhakti, Rabu (14/10/2020). Ada kisah dan wejangan pejuang wanita yang dititipkan melalui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, sebagai bekal perjuangan melawan Covid-19.

 

Satu di antaranya, kisah Werdiniyati Soedardjo, pejuang Pertempuran Lima Hari di Semarang, 75 tahun silam. Perempuan 88 tahun itu, hadir secara langsung pada peringatan ke-75 peristiwa berdarah itu. Melalui putrinya, Sih Wahyu Nur Hastanti, Werdiniyati bercerita pengalamannya.

 Baca Juga: Jateng Siap Tampung Aspirasi Masyarakat Soal UU CIpta Kerja, Buruan Sebelum Pertengahan November!

“Ibu itu dulu pas berjuang masih umur 13 tahun. Waktu itu ibu membawa senjata untuk kakaknya, disembunyikan dalam bakul ditutupi sayur-sayuran,” ujarnya, saat mendampingi Werdiniyati menerima penghargaan peniti emas dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo.

 

Wahyu menceritakan, ibunya harus berjalan kaki dari Jatingaleh ke kawasan Tugu Muda, dan menghindari pemeriksaan tentara-tentara Jepang.

 

“Kalau ada tentara Jepang, ibu ya pura-pura ngarit (mencari rumput). Sampai di kawasan sini (Tugu Muda) ibu melihat banyak yang dibantai. Kakak ibu juga turut dibunuh Jepang,” paparnya.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x