CerdikIndonesia - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menanggapi tentang sekolah jam 5 pagi, dalam rapat beliau diskusi dengan kepala sekolah dan kepala dinas.
Mengapa Provinsi NTT yang memiliki uang banyak dilawan dengan sekolah swasta yang datang dari Jakarta yang diketahui pasti mereka memiliki investasi sekitar 3% dibawah dari Provinsi NTT.
Tidak lebih dari 200 orang yang bisa masuk ke Universitas Indonesia, UGM, ITS, dalam rapat tersebut ada beberapa kepala sekolah menanggapi ada yang menyuruh mereka untuk menari.
Baca Juga: SMA atau SMK di NTT Masuk Pembelajaran Pukul 05.00 WITA, Pemprov juga Menghimbau untuk Berjalan Kaki
NTT tidak perlu semua sekolah, tapi hanya memerlukan dua sekolaah yaitu SMAN 1 dan SMAN 6 Kota Kupang yang merupakan sekolah unggul, unggul dalam pengetahuan, unggul dalam karakter.
Dua sekolah ini harus dan untuk mencukupi itu, karena memiliki kekurangan-kekurangan, tidak bisa NTT itu dipersepsikan atau disamakan dengan Jakarta atau Finlandia sekalipun.
NTT dengan kekurangan infrastruktur, suprastruktur, sumber daya kecuali uang, uang NTT untuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 50% APBD provinsi ada di dinas itu.
Baca Juga: Sekolah di NTT Masuk Pukul 5 Pagi, Kebijakan Tersebut Mendapat Tanggapan dan Memicu Kontroversi
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), tanpa DAU yang diarahkan, uang provinsi untuk APBD sudah 35% melampaui undang-undang.