Istri kandidat Korea Selatan mengatakan keluhan #MeToo terjadi ketika pria tidak membayar wanita

- 21 Januari 2022, 18:02 WIB
#MeToo Movement
#MeToo Movement /

CERDIK INDONESIA - Kim Keon-hee mengatakan kaum konservatif 'memastikan mereka membayar' dan tidak 'menggunakan orang secara gratis'. 

Istri calon presiden Korea Selatan Yoon Seok-youl telah memicu kemarahan dengan mengklaim bahwa insiden #MeToo terjadi karena pria tidak membayar wanita yang terlibat.

Baca Juga: Arteria Menurut Soal Imbauan Maaf, Ridwan Kamil Ingatkan Pentingnya Jaga Lisan Sebagai Pejabat Publik

Kim Keon-hee, 49, membuat komentar kontroversial saat mengkritik Partai Demokrat Liberal yang berkuasa dalam sebuah wawancara untuk saluran YouTube liberal Voice of Seoul.

Pengadilan menolak pengaduan dari Partai Kekuatan Rakyat Kim untuk menghentikan saluran tersebut agar tidak menayangkan bagian-bagian wawancara. Rekaman itu kemudian dikirim ke MBC TV, sebuah penyiar terkemuka, yang menayangkan pidato tersebut pada Minggu malam.
 

“Insiden MeToo terjadi karena mereka [laki-laki] tidak membayar, tentu saja. Mereka ingin bermain-main tetapi tidak punya uang. Saya mengerti mereka," kata Kim.

Dia mengacu pada bagaimana politisi liberal terkemuka telah terperangkap dalam serangkaian skandal seks dalam beberapa tahun terakhir, menurut South China Morning Post.

Dalam rekaman tersebut, Kim mengatakan bahwa, tidak seperti politisi liberal, “konservatif memastikan mereka membayar” dan bahwa “mereka tidak menggunakan orang secara gratis.”

Dia mengatakan bahwa "konservatif harus membayar untuk melakukannya" dan bahwa mereka tidak boleh meniru rekan-rekan liberal mereka dalam gagal membayar perempuan karena mereka tidak pernah tahu kapan insiden seperti itu akan muncul lagi dan membuat hidup mereka sulit.
 

Skandal serangan seksual telah menghantam tokoh-tokoh terkenal dalam beberapa tahun terakhir, menyebabkan kegemparan di masyarakat dan semakin memicu gerakan #MeToo di Korea Selatan.

Ahn Hee-Jung, mantan walikota provinsi South Chungcheong, dijatuhi hukuman 42 bulan penjara karena melakukan pelecehan seksual terhadap ajudannya, dan Park Won-soon, mantan walikota Seoul, yang bunuh diri pada tahun 2020 setelah tuduhan pelecehan seksual terhadapnya, berada di bawah sorotan.

Dalam wawancara tersebut, Kim mengatakan bahwa dia merasa kasihan pada Tuan Ahn dan bahwa dia dan suaminya berada di sisinya.

Halaman:

Editor: Susan Rinjani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x