Peningkatan kasus Covid-19 yang mengakibatkan banyak pasien yang harus dirawat dan di isolasi sehingga banyak Instalasi Gawat Darurat (IGD) overload terkhusus di kota-kota besar.
Menurut Abid, banyak pasien yang meninggal saat tiba di IGD.
Maka dari itu, alasan penerapan PSBB yang dianjurkan IDI dan Perhimpunan 5 Profesi Dokter agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan karena keterbatasan ruangan IGD sehingga sistem kesehatan Indonesia kolapse.
"Kami tidak ingin sistem kesehatan Indonesia menjadi kolaps," katanya.
Maka dari itu, Tim Mitigasi PB IDI dan Perhimpunan dokter spesialis yang terdiri atas Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI),Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Spesialis Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI), merekomendasikan lima hal berikut terkait PSBB.
Baca Juga: 5 Tips Jaga Kondisi Kesehatan Agar Terhindar Dari Penularan COVID-19
1. Pemerintah pusat diminta segera menerapkan PSBB ketat secara serentak, terutama di Pulau Jawa minimal selama dua pekan.
2. Pemerintah atau pihak yang berwenang harus memastikan penerapan PSBB yang maksimal.
3. Pemerintah atau pihak yang berwenang melakukan percepatan dan memastikan vaksinasi untuk semua target populasi termasuk untuk anak dan remaja dan tercapai sesuai target. Itu Juga bila vaksinasi Covid-19 ditargetkan lebih dua juta dosis per hari dan memperluas tempat pelayanan vaksinasi.