Setelah 15 tahun, Palestina Akan Kembali Gelar Pemilu

- 17 Januari 2021, 15:27 WIB
Warga Palestina merayakan kesepakatan Hamas dan Fatah yang akan menyelenggarakan pemilu di Palestina setelah 15 tahun lamanya.*
Warga Palestina merayakan kesepakatan Hamas dan Fatah yang akan menyelenggarakan pemilu di Palestina setelah 15 tahun lamanya.* /Anadolu

Tidak hanya itu, AS, Uni Eropa, dan Israel menentang adanya pemerintahan di Palestina dan keterlibatan Hamas, yang dicap sebagai grup teroris.

"Apakah (pemilu, red) itu akan mengakhiri atau meneruskan perpecahan ... dan apakah hasilnya nanti akan diterima oleh warga Palestina, Israel, dan AS?" Masri mengajukan pertanyaan itu lewat unggahan di akun media sosialnya.

Persaingan erat

Pemilihan parlemen yang digelar oleh Palestina pada 2006 dimenangkan oleh Hamas dan hasil mengejutkan itu menyebabkan konflik internal di Palestina kian dalam, khususnya setelah Hamas mengambil alih kendali militer di Gaza pada 2007.

Beberapa hasil jajak pendapat menunjukkan pemilu akan diwarnai pertarungan ketat antarkelompok.

Baca Juga: Banyak Permasalahan Terjadi, Kemanakah Ibu Negara Iriana Joko Widodo?

Jajak pendapat yang digelar oleh Pusat Kebijakan, Riset, dan Survei Palestina menunjukkan 38 persen warga akan memilih calon anggota parlemen dari Fatah dan 34 persen akan memilih calon yang diusung oleh Hamas.

Lembaga survei itu juga memprediksi 50 persen warga akan lebih memilih calon presiden yang didukung Hamas, yaitu Ismail Hanniyeh, sementara 43 persen sisanya akan memilih Abbas.

Abbas mendapatkan suara terbanyak pada pemilihan presiden 2005, tetapi saat itu Hamas tidak mengusung calon presiden untuk bersaing dengannya.

Hamas mencabut boikot terhadap pemilu satu tahun setelahnya dan kelompok itu mengedepankan slogan "Perubahan dan Reformasi" pada seluruh kampanye politiknya.

Halaman:

Editor: Arjuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x