Korban Penyerangan Sigi Tak Mau Kembali ke Rumah

- 3 Desember 2020, 11:30 WIB
Warga mengungsi pasca pembunuhan satu keluarga di Sigi Sulawesi tengah
Warga mengungsi pasca pembunuhan satu keluarga di Sigi Sulawesi tengah /ANTARA FOTO/H.o Humas Polres Sigi/

CerdikIndonesia - Sejumlah masyarakat korban penyerangan di Sigi tak mau kembali ke rumah di permukiman transmigrasi di Dusun Lewano, Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi. Sebelumnya terjadi serangan orang tak dikenal (OTK) yang diduga dilakukan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Baca Juga: Stok Beras 2020 Lebih Sedikit, Pemerintah Perlu Antisipasi Kenaikan Harga Jelang Akhir Tahun

''Saya tidak mau kembali ke situ meski pemerintah membangun rumah saya yang ludes diduga dibakar oleh kelompok MIT,'' kata Astri Kandi di Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis, 3 Desember 2020.

Astri tetap minta pemerintah membangunkan rumah tetapi tidak di lokasi yang sama.

Baca Juga: Profil Yasin Limpo Menteri KKP ad interim yang Lengserkan Luhut

Tak hanya Astri, warga lain pun enggan kembali karena trauma berat atas peristiwa pembunuhan dan pembakaran tersebut. Menelan korban jiwa empat orang dan menghanguskan 7 rumah.

Astri selain kehilangan tempat tinggal, juga orang tua dan suami.

Baca Juga: Gantikan Luhut, Jokowi Tunjuk Mentan Yasin Limpo Sebagai Menteri KKP ad interim

''Mereka menjadi korban dalam serangan teroris yang kini tengah diburu oleh pasukan gabungan TNI/Polri,'' katanya.

Lokasi transmigrasi Dusun Lewono berada jauh dari lokasi transmigrasi (SP-1) Dusun Tokelemo, Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi.

Baca Juga: 3 Alasan Rasulullah dan Keutamaan Puasa Sunnah Senin Kamis

Lokasi itu berada di puncak gunung dan merupakan transmigrasi lokal.

''Kalau transmigrasi Dusun Tokelemo adalah transmigrasi umum dari Jawa," ujarnya.

Kini, dia bersama tiga anaknya yang masih kecil terpaksa menumpang di rumah keluarga di Desa Lembantongoa.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Layangkan Panggilan Kedua Untuk Rizieq Shihab

Kepala Desa Lembantongoa Deki Basalulu membenarkan kebanyakan warga transmigrasi di Dusun Lewono, wilayah yang diserang oleh kelompok MIT khawatir kembali.

 Mereka memikirkan keselamatan jiwa mereka.

''Mereka tidak mau kembali lagi ke lokasi itu,'' kata Kades Lembantongoa.

Baca Juga: Polisi Ngotot Lanjutkan Proses Hukum Meski Rizieq Minta Maaf

Selama beberapa hari terakhir ini, kata Deki Basalulu, aparat gabungan TNI/Polri sedang memburu para teroris.

Guna memeberikan rasa aman bagi masyarakat Desa Lembantongoa, telah dibangun empat titik pos penjagaan di wilayah tersebut.

Halaman:

Editor: Arjuna

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x