CerdikIndonesia - Ketegangan antara Donald Trump dan Joe Biden belum berakhir. Biden telah membentuk tim inti Gedung Putih meski Partai Republik belum mau mengakui kekalahan.
Bersiap mengambil alih kursi kepresidenan pada 20 Januari 2021, Biden telah berinisiatif membentuk tim intinya.
Baca Juga: Trump Blokir Informasi COVID-19, Biden: Banyak Orang akan Mati
Dilansir dari Reuters, Jen O’Malley Dillon selaku manajer kampanye dan sekaligus perempuan pertama yang memimpin pemilihan presiden dari Partai Demokrat, akan menjabat sebagai kepala staf dalam pemerintahan.
Mike Donilon dan Steve Ricchetti yang tadinya menjabat penasihat lama, akan menjabat penasihat senior presiden dan penasihat presiden.
Sedangkan pengacara utama kampanye, akan bertindak sebagai penasihat presiden.
Baca Juga: Bantuan Subsidi Upah Guru Rp1.800.000 Siap Dicairkan Dalam 1 Tahap
Penasihat lainnya, Ron Klain, ditunjuk menjabat kepala staf.
Anggota DPR Cedric Richmond selaku ketua nasional kampanye Biden dan mantan ketua Kongres Kaukus Hitam Kongres, akan meninggalkan kursi kongres.
Ia diharapkan bergabung dalam jabatan penasihat senior dan direktur Kantor Keterlibatan Publik Gedung Putih.
Baca Juga: Anies Baswedan Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya, Anies: Sebagai Warga Negara
Kendati Biden belum bisa mengakses pengarahan intelijen. Namun, bersama ahli keamanan nasionalnya, ia akan mendapatkan pengarahan ancaman keamanan nasional.
Di sisi lain, Trump masih ngotot berjuang dalam gugatannya terhadap kemenangan Biden. Ia membawa tuntutannya ke pengadilan federal Pennsylvania.***