Sumbar Potensi Gempa dan Tsunami, Gempa di Mentawai 10 Kali

20 Oktober 2020, 20:07 WIB
Gempa magnitudo 5,7 guncang wilayah Bengkulu.*/Twitter/@infobmkg /

CerdikIndonesia - Potensi Gempa Bumi di Sumatera Barat ada kemungkinan terjadi yang bersumber dari segmen siberut. 

 

Dihimpun dari antaranews.com, pakar gempa dari Universitas Andalas (UNAND) Badrul Mustafa, mengingatkan warga Sumatera Barat (Sumbar) agar waspada terhadap potensi gempa bumi yang bersumber dari segmen Siberut.

 

Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Tidak Menuduh SBY Dalang Demo UU Cipta Kerja


"Segmen Siberut masih menyimpan dua pertiga energinya, kalau keluar sekaligus bisa menimbulkan gempa berkekuatan di atas 8,5," kata dia di Padang, Selasa, menanggapi gempa bumi yang terjadi pada 19 Oktober 2020 di Mentawai.



Ia mengingatkan masyarakat Sumbar khususnya yang berada di tujuh kota dan kabupaten di pesisir yang berpotensi terdampak gempa dan tsunami selalu waspada.



"Kita memang hidup di daerah rawan gempa, makanya harus bersahabat dengannya, kita harus cerdas bencana," kata dia.

 

Baca Juga: Juru Bicara Satgas Penanganan Covid: Vaksin Covid-19 Akan Diberikan ke Orang Sehat



Menurut dia periode ulang gempa segmen Siberut setelah tahun 1797 belum keluar kecuali baru sepertiganya.



"Gempa yang terjadi di segmen Sipora-Pagai ini bisa mendorong keluarnya potensi gempa Siberut, bisa pula tidak," ujarnya.



Data yang didapatkan dari BMKG sejak 10 Oktober sampai 19 Oktober 2020 terjadi 10 kali gempa terjadi di area episentrum megathrust Mentawai dengan kekuatan di bawah 6,0 dan yang paling tinggi magnitudo 5,8.

 

Baca Juga: Pelaku Pembakaran Gedung Utama Kejagung Akan Segera Diungkap



Ia menjelaskan episentrum gempa berada pada megathrust Mentawai segmen Sipora-Pagai dan pada 25 Oktober 2010 pada area ini juga terjadi gempa berkekuatan 7,4 yang menimbulkan tsunami.



"Kalau dihitung, sejak dua tahun terakhir sudah puluhan kali gempa terjadi di area ini dan dari penelitian yang dilakukan oleh Prof Kerry Sieh dari Caltech dan Danny Hilman dari LIPI diketahui bahwa periode ulang gempa sangat kuat magnitudo 8,0 adalah 200 tahun," ujarnya.

 

Baca Juga: Viral Jamuan Djoko Tjandra, Kejagung Panggil Kajari dan Kasi Pidsus Jaksel



Pada sisi lain, ia memaparkan megathrust Mentawai memiliki dua segmen, yakni segmen Siberut dan segmen Sipora-Pagai.



Gempa sangat kuat terjadi di Segmen Sipora-Pagai pada tahun 1833 dengan kekuatan hampir 9,0. Lalu, periode ulang 200 tahun gempa besar di segmen ini sudah terjadi pada 12 September 2007 dengan kekuatan 8,4, 13 September 2007 dua kali dengan kekuatan 7,9 dan 7,4 serta terakhir 25 Oktober 2010 7,4.



"Di segmen ini secara saintifik gempa besar akan terulang lagi 200 tahun berikutnya. Jadi, menurut saya, untuk segmen Sipora-Pagai ini dapat dikatakan aman," katanya.

 

Baca Juga: Indonesia Lawyers Club Bicara Setahun Jokowi-Ma'aruf Amin, Tayangan Jam 20.00 di TV ONE



Terkait kenapa masih terjadinya beberapa kali gempa dengan kekuatan sampai di atas 5,0 di segmen ini ia menjelaskan dapat saja terjadi karena dorongan lempeng Indo-Australia dengan laju 6 sampai 7 centimeter per tahun yang sebagian energinya langsung keluar.



"Artinya untuk beberapa tahun ini sedikit yang terakumulasi untuk periode ulang berikutnya. Tapi saya yakin, disegmen ini gempa besar belum akan terjadi dalam kurun waktu kurang dari 100 tahun," ujar dia.***

Editor: Safutra Rantona

Sumber: antaranews

Tags

Terkini

Terpopuler