Pemerintah Bubarkan FPI, Amien Rais: Saya Melihat Ini Langkah Politik yang Menghabisi Demokrasi Kita

1 Januari 2021, 07:52 WIB
Ketua Partai Ummat Amien Rais.* //Tangkapan layar YouTube Amien Rais Official

CERDIKINDONESIA - Langkah pemerintahan Joko Widodo yang membubarkan Front Pembela islam (FPI) dinilai dapat menghabisi demokrasi Indonesia.

Hal itu diutarakan oleh Mantan Ketua MPR, Amien Rais melalui aku youtubenya Amien Rais Official, Kamis (31 Desember 2020).

 

Baca Juga: Malaysia Ungkap Penghina Lagu Indonesia Raya Adalah Orang Indonesia, Waket DPR: Kita Apresiasi Ini

 

Baca Juga: FPI Ganti Nama Front Persatuan Islam, Polri Berpegang Pada Surat Keputusan Bersama soal Pembubaran

 

Baca Juga: Tahun Baru, Gempa Magnitudo 5,1 Guncang NTT Pagi Ini, Masih Ditelusuri Dampak dan Korbannya

"Nah 30 Desember kemarin ada peristiwa yang lebih dahsyat lagi yaitu FPI dibubarkan dengan SKB 3 menteri dan badan-badan tinggi lainnya. Jadi yang tandatangan surat keputusan bersama itu adalah menteri dalam negeri, menteri komunikasi dan informatika, menteri hukum dan HAM, kemudian yang lainnya adalah Kapolri, jaksa agung dan kepala badan nasional penanggulangan terorisme. Jadi saudaraku-saudaraku saya melihat ini sebuah langkah politik yang memang menurut saya itu menghabisi demokrasi kita," kata Amien Rais.

Amien mengatakan perbedaan pembubaran FPI saat tahun 2017.

Disitu, kata Amien, pembubaran hanya melalui Kemenkumham.

Selain itu, Amien juga menyinggung soal tidak ada upaya pengadilan terkait pembubaran tersebut.

 

Baca Juga: Pemerintahan Jokowi Bubarkan FPI, MPR Tegas Mendukung Karena FPI Bertentangan dengan Hukum Indonesia

"Jadi tahun 2017 HTI dibubarkan caranya sederhana sekali, jadi direktorat jenderal administrasi hukum umum Kementerian hukum dan HAM mencabut status badan hukum ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Dengan demikian HTI resmi dibubarkan pemerintah kemudian pak Wiranto menerangkan mengapa nggak usah ada pengadilan, karena alasan dikemukakan," ujar Amien.

Baca Juga: Ikatan Cinta Episode Spesial Tahun Baru, Tayang Lebih Lama, Saksikan Serunya Andin dan Al 3,5 Jam

"Jadi saudara-saudara, mereka dengan menimbang ini mereka langsung menyimpulkan tanpa babibu jangan dibantah ya, kita nggak boleh bantah bahwa 6 laskar FPI, yang menurut kita para syuhada itu oleh mereka itu juga termasuk geng teroris, saya kira sederhana sekali sehingga jangan pernah diharapkan bahwa pemerintahan Jokowi ini akan mengadakan pengadilan, tidak perlu jadi tidak perlu ada pengadilan karena mereka sudah kesimpulannya FPI teroris, sudah selesai," tambah Amien.

Amien Rais juga menilai tindakan menuduh semaunya saja pada orang lain.

Baca Juga: Resmi Dibubarkan, Wakil Ketua Jebolan FPI Deklarasikan Front Persatuan Islam, Loh Apa Bedanya?

 

Baca Juga: Polisi Temukan Cabai Rawit Dicat Merah di Banyumas, Bupati: Usut Tuntas Karena Bahayakan Kesehatan!

 

Baca Juga: Malam Tahun Baru, KRL Beroperasi Sampai Pukul 22.00 WIB

 

Lalu Amien menyinggung soal Firaun dan juga membacakan salah satu ayat Alquran.

"Nah dalam hal ini saudara-saudara, ini wanti-wanti saya pada Pak Jokowi bahwa ketika Firaun mengganas di Mesir, biadab sekali ada seorang iman yang mengingatkan, Hei firaun dan konco-konconya kamu jangan biadab jangan membunuh orang semau-maumu, nah dia dikejar-kejar," tutur dia.

Amien juga mengingatkan Menko Polhukam Mahfud Md.

Dia meminta Jokowi dan Mahfud untuk melihat kembali perbuatan yang telah dilakukannya.

Baca Juga: Malam Tahun Baru, KRL Beroperasi Sampai Pukul 22.00 WIB

"Saya hanya mengingatkan yang kaya begini ini, kalau mau diteruskan monggo, silakan gaspol silakan terus tapi urusan anda Pak Jokowi dan teman-teman, juga Mahfud yang kemarin mengumumkan itu. Hati-hati ya Mahfud, urusannya langsung kepada Allah, tolong 3 tahun setelah ini kalau anda masih berkuasa sampai 2024, nanti anda menoleh ke belakang. Kok saya dulu bisa begitu ya tapi sudah terlambat. Ini wanti-wanti ikhlas saya, mau diterima monggo mau dibuang diremehkan saya juga tidak ada masalah," beber Amien Rais

Editor: Shela Kusumaningtyas

Tags

Terkini

Terpopuler