Presiden Russia Vladimir Putin Angkat Bicara Soal Kartun Nabi di Prancis

19 Desember 2020, 05:14 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin menyoroti gagalnya multikulturisme barat. /Alamy Live News

CERDIK INDONESIA - Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi polemik kartun nabi yang terjadi di Prancis dan mengatakan bahwa benturan budaya merupakan masalah eksistensial di negara-negara Barat.

Menurut Putin, ada keseimbangan yang baik antara mengekspresikan diri dan menghina perasaan seluruh kelompok orang.

Dilansir dari media Russia Today (RT), Jumat 18 Desember 2020, Putin menjelaskan bahwa ada kebebasan yang harus dikorbankan dibalik kebebasan yang muncul.

Baca Juga: Sempat Trending di Twitter, Yuk Kenali Watanabe Haruto Rapper Muda TREASURE!

"Dimana batas kebebasan yang satu dengan kebebasan yang lain? Diketahui bahwa di mana kebebasan seseorang dimulai, kebebasan orang lain harus diakhiri," kata Putin.

Tidak hanya itu, Putin juga menambahkan bahwa mereka yang bertindak sembarangan, bahkan menghina hak dan perasaan orang beragama, harus selalu ingat akan ada reaksi balik yang tidak terhindarkan. Tetapi, di sisi lain, menurutnya dalam hal ini tidak boleh agresif.

seleain itu, hal tersebut juga merujuk pada penerbitan kartun Nabi Muhammad oleh majalah satire Prancis, Charlie Hebdo dan peristiwa pemenggalan seorang guru Prancis usai menunjukkan kartun tersebut kepada murid-muridnya.

Baca Juga: Presiden Prancis Positif Covid-19, Perdana Menteri Spanyol Ikut Isolasi Mandiri

Putin menyebut dua kejadian itu sebagai bukti bahwa "multikulturalisme telah gagal" di negara Barat.

Sementara pada pekan lalu, Putin juga turut menginstruksikan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk memulai diskusi melalui organisasi internasional tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan mereka yang menghina kepercayaan orang-orang beragama, dan memicu kebencian dan konflik antaragama.

Para pejabat sekarang akan menyusun laporan tentang rencana mereka pada awal Maret tahun 2021 mendatang.

Baca Juga: Indonesia Berpotensi Jalin Hubungan dengan Israel, Banyak Negara Ini Telah Berkerja Sama

Pernyataan Putin itu disampaikan setelah tujuh pria asal Chechnya didakwa di Prancis atas dugaan keterlibatan mereka pemenggalan guru Prancis, Samuel Paty di Paris pada bulan Oktober lalu.

Jaksa penuntut mengatakan Paty menjadi sasaran Abdullakh Anzorov yang berusia 18 tahun karena mempertunjukkan serangkaian kartun Nabi Muhammad di kelasnya dalam pelajaran tentang kebebasan berbicara.

Sementara Presiden Prancis Emmanuel Macron memicu kontroversi di seluruh dunia Islam setelah kejadian tersebut karena membela publikasi kartun Nabi. Sejumlah negara Muslim mengumumkan boikot produk Prancis, dengan beberapa demonstran turun ke jalan untuk membakar patung Macron.***

Editor: Arjuna

Tags

Terkini

Terpopuler