Ketua MPR RI: Ajak Pemuda dan Remaja Masjid Syiarkan Nilai-Nilai Kebangsaan

23 November 2020, 20:10 WIB
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet.* /Instagram @bambang.soesatyo./

CERDIKINDONESIAKetua MPR RI Bambang Soesatyo mengajak seluruh pemuda dan remaja Masjid Indonesia untuk ikut dan melibatkan diri dalam menyiarkan nilai-nilai kebangsaan.

Baca Juga: UAS Sindir Yang Bilang Pengikut HRS Tidak Banyak

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo di Jakarta, Senin, memaparkan berdasarkan catatan Badan Intelijen Negara (BIN), remaja berusia 17-24 tahun merupakan kelompok usia yang menjadi target utama penyebaran paham radikalisme. 

Komunitas Pancasila Muda juga melakukan survei lain pada akhir Mei 2020, tercatat 19,5 persen responden menganggap Pancasila hanya sekadar nama yang tidak dipahami maknanya. 

Baca Juga: Geger Prabowo Subianto Bakal Di-reshuffle Presiden Jokowi, Gerindra: Tidak Benar Itu

"Memperlihatkan betapa generasi muda bangsa mulai bersikap antipati terhadap narasi wawasan kebangsaan," ucap Bamsoet dalam Sosialisasi Empat Pilar MPR RI Bersama Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid (BKPRMI), dikutip CerdikIndonesia dari Antara.

MPR RI aktif menyelenggarakan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI (Pancasila, UUD NRI 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika) ke berbagai kalangan masyarakat, termasuk kepada remaja Masjid.

“Tujuannya untuk menebalkan nilai kebangsaan sehingga generasi bangsa tak tak terpapar radikalisme, ekstrimisme, maupun manipulator Agama, "Jumlah masjid dan mushalla di Indonesia sekitar 800.000,” ujar Bamsoed.

Baca Juga: Program Rahasia AS, Aksi Kopassus di Timor Leste dan Prabowo Subianto

Ini menggambarkan betapa besarnya potensi yang bisa kita dimanfaatkan untuk memasyarakatkan nilai-nilai kebangsaan melalui berbagai aktivitas kepemudaan yang diselenggarakan di lingkungan Masjid.

"Fungsi masjid sebagai basis pembinaan akhlak dan moral umat, dapat disinergikan sebagai basis pembinaan wawasan kebangsaan, khususnya bagi generasi muda," kata Bamsoet.

Dia menambahkan bahwa saat ini bangsa Indonesia sedang menapakkan kaki menuju puncak bonus demografi. Penduduk usia produktif (mayoritas generasi muda) akan menjadi bagian terbesar dari komposisi penduduk Indonesia.

Menguatkan nilai-nilai kebangsaan di kalangan remaja merupakan sebuah proses yang harus dilaksanakan secara bertahap, tidak serta merta atau instan. Karena itu diperlukan ketepatan metode dan kesinambungan proses, agar dapat mengakar kuat dalam setiap diri generasi muda.

Baca Juga: Prabowo Dikejar Banyak Negara, Menteri Pertahanan AS Tiba-Tiba Telepon

"Dengan segala potensi diri yang penuh energi, dinamis, optimistis, serta literasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memadai, generasi muda mesti berperan sebagai generator dan dinamisator dalam pembangunan jatidiri dan karakter bangsa," ujar Bamsoet.***

Editor: Safutra Rantona

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler