Apakah Sesorang yang Memiliki Mental yang Sehat Itu Selalu Bahagia?

- 17 Mei 2021, 21:27 WIB
Pasangan anak dan orang tua yang saling mengasihi dan bahagia
Pasangan anak dan orang tua yang saling mengasihi dan bahagia / Caroline Hernandez on Unsplash

Baca Juga: Kenali Jenis Jerawatmu Lebih Dalam !

Dengan psikologi positif, rasa marah dapat diolah menjadi emosi positif.

Marah bukan hal yang negatif jika dibantu dengan penyaluran yang benar.

Misalnya rasa marah yang direfleksikan ke dalam bentuk karya seni seperti lukisan, puisi, atau cerpen.

Rasa cemas juga dapat dikelola menjadi emosi positif dengan cara memanfaatkannya untuk persiapan atau antisipasi (alarm emosional).

Hal ini sejalan dengan kriteria yang disampaikan oleh WHO (World Health Organisation) tentang jiwa yang sehat.

Baca Juga: Jangan Keliru! Ternyata Niat Zakat Fitrah Untuk Diri Sendiri dan Keluarga Berbeda, Berikut Bacaan Lengkapnya

Satu di antara kriteria jiwa yang sehat adalah menerima kekecewaan (sakit hati, kesedihan, cobaan hidup) sebagai pengalaman yang dapat digunakan untuk menghadapi lika-liku kehidupan.

Jadi, sehat mental itu bukan berarti selalu bahagia ya! Orang yang sehat mental berhak merasakan kenikmatan sekaligus penderitaan dalam hidup.

Sehat mental adalah tentang kebahagiaan dan kesedihan yang diterima dengan hati yang lapang.

Bukan tentang kebahagiaan yang terus menerus dan kesedihan yang harus diabaikan.***

Halaman:

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah