Tipe-Tipe Amarah ! Kamu yang Mana ?

17 Mei 2021, 21:56 WIB
Ilustrasi foto wanita marah. /PEXELS./Vera Arsic

CERDIK INDONESIA - Setiap orang pasti pernah merasakan marah karena suatu hal.

Tentu saja penyebab marah adalah ungkapan emosi yang wajar.

Namun, ada miskonsepsi tentang kemarahan.

Masih banyak yang mengira bahwa marah selalu identik dengan suara keras atau sifat yang merusak.

Baca Juga: Apakah Kamu Memiliki Kebiasaan Overthinking Sebelum Tidur ?

Berikut beberapa tipe kemarahan yang umum ada di masyarakat.

Assertive anger : Alih-alih memperlihatkan kemarahan, orang dengan tipe marah ini cenderung menghindar dari konfrontasi dan menahan diri mengeluarkan katakata kasar.

Orang dengan tipe marah seperti ini cenderung memotivasi untuk menjadi lebih baik.

Behavioural anger : Lebih melibatkan ekspresi fisik dan cenderung agresif. Biasanya menyerang seseorang atau merusak barang yang ada di sekelilingnya.

Kemarahan jenis ini biasanya tidak bisa diprediksi dan punya konsekuensi negatif di akhirnya.

Baca Juga: Apakah Sesorang yang Memiliki Mental yang Sehat Itu Selalu Bahagia?

Karenanya, sebaiknya segera pergi dari tempat di mana kita marah untuk mengatur napas dan mengontrol emosi.
Overwhelmed anger

Marah ini biasanya muncul karena akumulasi dar kondisi di luar batas kemampuan, diikuti dengan perasaan tanpa harapan atau frustrasi.

Ini biasanya muncul karena terlalu banyak tanggung jawab yang dipikul atau karena ketidakmampuan melawan stres

Baca Juga: Benarkah Tidak 'Good Looking' Maka Tidak di Hargai?

Passive aggressive anger : Biasanya tidak menyerang seseorang secara langsung.

Namun lebih memilih untuk sinis atau menyalahkan kejadian.

Perilaku ini biasanya membuat ambigu dan membingungkan orang lain.

Belajar tentang komunikasi yang asertif menjadi salah satu cara untuk mengelola kemarahan ini.

Baca Juga: Segera Muncul! Google Bakal Mengembangkan Android 12, Kapan Diluncurkan?

Retaliatory anger : Biasanya direspons dengan rasa balas dendam atau ingin membalas.

Bahkan tak jarang, pembalasannya dilakukan dengan intimidasi yang cenderung menyulut tensi menjadi lebih tinggi.

Kemarahan model ini bisa menjadi fatal jika tidak diredam.

Self-abusive anger : Kemarahan ini muncul karena merasa putus asa, tidak berharga, disakiti, atau malu.

Orang dengan kemarahan seperti ini biasanya tidak bisa mengekspresikan dan cenderung menyalurkannya dengan berbicara yang buruk terhadap diri sendiri.

Tak jarang, mereka menyakiti diri sendiri.

Baca Juga: Keren! Ini Manfaat dari Program KKNT UGP, Bikin Pembuatan Pupuk Cair dari Eceng Gondok

Verbal anger : Biasanya diikuti dengan ekspresi teriak, mengancam, sarkasme, hingga kritik yang menyalahkan yang bertujuan untuk mempermalukan seseorang.

Sebaiknya belajar menahan diri untuk berteriak dan mengeluarkan argumen dengan lebih tertata dan tenang untuk marah jenis ini.

Volatile anger : Cenderung naik turun seperti rollercoaster, bisa marah besar cepat sekali, tetapi seketika kemudian langsung tenang.

Baca Juga: Simak Tips Efektif Zoom Meeting Saat Kuliah

Jenis marah ini sebenarnya dijauhi oleh orang lain karena mereka cenderung takut untuk berinteraksi.

Untuk itu, marah jenis ini harus belajar dikontrol agar tidak terekskalasi.***

Editor: Yuan Ifdal Khoir

Tags

Terkini

Terpopuler