Jawaban Pihak Muslim Pro: Kami Tidak Menjual Data Pribadi Pengguna ke Militer AS

- 18 November 2020, 16:58 WIB
Aplikasi Muslim Pro
Aplikasi Muslim Pro /Screenshot Playstore

CERDIK INDONESIA - Muslim Pro, sebuah aplikasi mobile Islami, yang saat ini memiliki hampir 100 juta pengguna, telah membantah klaim bahwa mereka menjual data pribadi penggunanya kepada militer AS.

“Laporan media beredar bahwa Muslim Pro telah menjual data pribadi penggunanya ke militer AS. Ini tidak benar dan tidak benar,” kata Muslim Pro Team dalam sebuah pernyataan yang diposting di situsnya hari ini.

Muslim Pro berkomitmen untuk melindungi dan mengamankan privasi pengguna. "Ini adalah masalah yang kami tangani dengan sangat serius," kata mereka menambahkan.

Tim mengatakan pihaknya menerapkan pengaturan keamanan standar industri dan langkah-langkah perlindungan dan memilih mitra teknologi terkemuka untuk menjaga data tetap aman di infrastruktur cloud-nya.

"Kami juga terbuka dan transparan tentang informasi pribadi yang kami kumpulkan, simpan, dan proses karena kepercayaan jutaan saudara dan saudari ummah yang dimasukkan ke dalam Muslim Pro setiap hari sangat berarti bagi kami," imbuh tim.

Didirikan pada tahun 2009, Muslim Pro dikembangkan oleh startup teknologi Bitsmedia yang berkantor pusat di Singapura.

Baca Juga: Muslim Pro Tuai Kecaman Masyarakat Setelah Dikabarkan Menjual Data Pengguna ke Militer AS

Pada Juli 2017, Bitsmedia dan Muslim Pro diakuisisi oleh Bintang Capital (Malaysia) dan CMIA (Singapura).

Perusahaan telah memperluas kehadiran regionalnya dengan kantor lokal di Kuala Lumpur dan Jakarta.

Tim mengatakan selain bagian komunitasnya, setiap fitur aplikasi Muslim Pro tersedia tanpa mendaftar atau masuk.

"Ini berkontribusi pada anonimitas data yang kami kumpulkan dan proses," ujar mereka.

Dalam upayanya untuk melayani pengguna dengan lebih baik dan membantu bisnis meningkatkan penawaran produk dan layanan mereka, tim mengatakan pihaknya membagikan data anonim dengan mitra teknologi terpilih yang diwajibkan untuk mematuhi undang-undang dan peraturan global seputar perlindungan privasi data.

Sejak kami mengetahui situasinya, kami telah meluncurkan penyelidikan internal dan meninjau kebijakan tata kelola data kami untuk mengonfirmasi bahwa semua data pengguna ditangani sesuai dengan semua persyaratan yang ada.

Baca Juga: Muslim Pro Tuai Kecaman Masyarakat Setelah Dikabarkan Menjual Data Pengguna ke Militer AS

Terlepas dari itu, tim telah memutuskan untuk mengakhiri hubungan dengan semua mitra data, termasuk X-Mode.

Dilaporkan bahwa militer AS diduga membeli data Muslim Pro melalui pialang data pihak ketiga bernama X-Mode.

Tim Muslim Pro berkomitmen untuk membantu komunitas Muslim menjalankan keyakinan mereka.

“Aplikasi seluler Islami kami yang komprehensif menjangkau hampir 100 juta pengguna di lebih dari 216 negara di seluruh dunia,” kata tim Muslim Pro.

Meminta maaf kepada semua pengguna atas kekhawatiran.

Tim dapat mengonfirmasi bahwa data pengguna aman. Tim menghargai pentingnya menjalankan keyakinan seseorang, serta privasi pengguna dan akan melakukan segala yang bisa dikerahkan untuk memastikan Muslim Pro memenuhi janji ini. ***

Editor: Arjuna


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah