Network
CerdikIndonesia - Bagaimana reaksi Trump? Trump telah menarik lebih dari 70 juta, penghitungan tertinggi kedua dalam sejarah.
Presiden Trump telah salah menyatakan dirinya sebagai pemenang pemilihan ketika penghitungan suara belum selesai. Sejak itu dia menuduh adanya ketidakberesan dalam penghitungan, tetapi belum menunjukkan bukti kecurangan pemilu.
Baca Juga: Joe Biden Menang Pemilu AS, Obama: Dia Akan Melakukan yang Terbaik untuk Kepentingan AS
Setelah Mr Biden diproyeksikan untuk menang, dia tetap menentang, mengatakan Mr Biden "menyamar sebagai pemenang" dan bersikeras pemilihan itu "jauh dari selesai".
Kampanyenya telah mengajukan rentetan tuntutan hukum di berbagai negara bagian.
Pemilihan itu diperjuangkan ketika kasus virus korona dan kematian terus meningkat di seluruh Amerika Serikat, dengan Presiden Trump berpendapat bahwa kepresidenan Biden akan mengakibatkan penguncian dan kesuraman ekonomi. Joe Biden menuding presiden gagal memberlakukan langkah-langkah yang memadai untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Joe Biden Jadi Presiden AS 2020, Apakah Jalan Terjalinnya Kembali Hubungan dengan Palestina?
Di usia 78 tahun, Biden akan menjadi presiden tertua dalam sejarah Amerika.
Kemenangan Joe Biden yang diproyeksikan setelah empat hari penghitungan suara yang melelahkan adalah akhir dari kampanye yang luar biasa, yang dilakukan selama pandemi yang menghancurkan dan kerusuhan sosial yang meluas, dan melawan petahana yang paling tidak konvensional.
Dalam upaya ketiganya untuk menjadi presiden, Biden menemukan cara untuk menavigasi rintangan politik dan mengklaim kemenangan yang, meski mungkin sempit dalam penghitungan electoral college, diproyeksikan melampaui total nasional Trump secara keseluruhan dengan setidaknya empat juta suara.
