Network
CerdikIndonesia - Walaupun proses perhitungan suara Pemilu Amerika Serikat belum selesai, namun tanda-tanda kemenangan Joe Biden sudah ada.
Baca Juga: Jika Kalah, Trump Akan Pindah Negara
Berdasarkan peroleh suara di negara Bagian Arizona, Georgia, Nevada and Pennsylvania. Namun, perolehan suara untuk Joe Biden mendominasi Donald Trump.
Berdasarkan pantauan RRI.CO.ID hingga pukul 23.00 WIB, Biden telah memperoleh 264 suara sedangkan Trump tertinggal jauh yaitu 214 suara.
Baca Juga: Wah, Kim Jong Un Punya Berat Badan 139 Kg
Antara Joe Biden dan Donald trump, mengklaim masing-masing menang dari perolehan suara pemilu tersebut. Trump tampaknya dibuat pusing dengan perolehan sementara hasil suara elektoral, yang diungguli oleh lawannya.
Justru Donald Trump menyebut proses pemungutan suara elektoral, merupakan proses pemilu yang syarat akan kecurangan, meski ia pun tidak menunjukkan bukti dari pernyataannya itu.
Baca Juga: Negatif Corona, Rossi Diizinkan Ikut Motogp Eropa
“Kami ingin setiap suara sah dihitung dan saya ingin setiap suara sah dihitung. Kami ingin transparansi, mendengarkan terbuka, tidak ada ruang penghitungan rahasia, tidak ada surat suara misterius, tidak ada suara ilegal yang membawa uang tunai setelah hari pemilihan,” ujar Trump saat menggelar konferensi pers, Jumat (6/11/2020).
Tidak sampai disitu, Ia menuduh perhitungan suara elektoral berlangsung tidak terbuka dan tidak jujur, sehingga ia akan membawanya ke pengadilan.
Baca Juga: Jadwal Liga Inggris Pekan Ini, Man City Vs Liverpool, Everton vs Manchester United
“Kami ingin pemilu yang jujur, kami ingin penghitungan yang jujur, dan kami ingin orang yang jujur bekerja di sana. Karena, ini pekerjaan penting agar negara ini menang. Dengan cara itulah AS akan menang. Dan, kami pikir kami akan pemilihan umum, di mana itu akan menjadi banyak litigasi. Kami memiliki begitu banyak bukti, begitu banyak bukti dan mungkin akan berakhir di pengadilan tertinggi di negeri ini. Kita lihat saja nanti,” ucap kandidat Partai Republik itu.***
