Jika Joe Biden Menang, Apa Dampak Untuk Tanah Air?

- 4 November 2020, 18:26 WIB
Heboh Soal Pemilu AS 2020 /
Heboh Soal Pemilu AS 2020 / /Portal Surabaya

 

CERDIK INDONESIA- Amerika Serikat sedang memilih presiden mereka selanjutnya sejak 3 November 2020.

Donald Trump atau Joe Biden yang akan mendapatkan jabatan sebagai presiden Amerika Serikat selanjutnya.

Walau dampaknya tak langsung dirasakan oleh Indonesia, Pemilu AS ini masih tetap memiliki pengaruh terhadap negara kita ini.

Pemilu AS yini memiliki aspek strategis menentukan ekonomi dunia.

Baca Juga: Terbang ke Indonesia, Bagaimana Status Hukum Habib Rizieq? Begini Penjelasan Polisi

Datang dari dua kubu politik yang berbeda Donald Trump dari Partai Republik yang cenderung isolasionis. Sedangkan Joe Biden dari Partai Demokrat cenderung internasionalis. 

Dikutip PORTALSURABAYA.com dari laman RRI tercatat bahwa,Biden berjanji untuk mengatasi sengketa perdagangan dengan China secara multilateral melalui WTO.

Selain itu, faktor calon wakil presiden Kamala Harris maka AS kemungkinan kembali memandang secara khusus Asia seperti era Barrack Obama. 

Baca Juga: Prabowo Subianto di Buru Banyak Negara

Biden bisa lebih menguntungkan Indonesia terutama dalam kaitan Laut China Selatan yang dalam beberapa tahun ini agresif diusik China. 

Namun isu hak asasi manusia (HAM) dan keseteraan yang menjadi trademark Demokrat bisa bermasalah bagi Indonesia. 

Sedangkan Trump jika kembali ke gedung putih dia akan melanjutkan perang dagang dengan China.

Bea masuk tinggi bagi produk impor akan memberatkan investor asing yang memiliki pabrik di China. Ini membuat mereka terpaksa melirik negara lain.

Baca Juga: Nita Thalia Bangkrut dan Tinggal di Kontrakan

Jika Trump menang, maka pasar keuangan domestik Indonesia akan lebih tertekan jika dibandingkan dengan Joe Biden yang menang. 

Trump lebih membiarkan negara lain mengurusi diri sendiri, sebaliknya Biden bakal mengajak serta negara lain dalam menyikapi China. 

Sementara itu, data ekspor Indonesia ke Amerika tercatat Indonesia merupakan mitra dagang ke-50. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan September 2020 surplus US$2.44 miliar untuk kelima kalinya tahun ini sejak Mei 2020. 

Baca Juga: Presiden Ingin Peta Jalan Pencalonan Tuan Rumah Olimpiade 2032 Disiapkan dengan Baik

Lima produk ekspor andalan, pakaian, hasil karet, alas kaki, produk elektronik dan furnitur.

Presiden Donald Trump akhirnya memperpanjang fasilitas sistem tarif GSP yang merupakan fasilitas perdagangan pembebasan tarif bea masuk kepada negara-negara berkembang.***

Editor: Kurniawan Rio

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah