Sebagai Contoh Muslim di Uighur, Pompeo Ceritakan Ancaman Partai Komunis China dimasa Depan

- 30 Oktober 2020, 21:28 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo. /Instagram @secpompeo/

CerdikIndonesia - Mike Pompeo Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan Partai Komunis China adalah ancaman bagi kebebasan beragama dimasa depan. 

 

Baca Juga: Peristiwa Teror di Kota Nice, Prancis Tewaskan 3 Orang, Polisi Selidiki Motif Pelaku

 

Ia menyampaikan hal tersebut disaat berpidato di depan perwakilan ormas Islam di Indonesia pada forum yang digelar oleh Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Kamis (29/10/2020).

 

Pompeo awalnya meminta kepada seluruh pemimpin agama untuk terus membela hak asasi manusia dalam hal kebebasan beragama. Ironisnya, pemerintahan di dunia ini yang melakukan pelanggaran terhadap hak-hak tersebut.

 

Baca Juga: Joe Biden Mendoakan Korban Teror di Nice Prancis dan Berjanji Pada AS Jika Ia Terpilih Jadi Presiden

 

 

"Tapi fakta ancaman paling besar terhadap kebebasan beragama adalah tekanan Partai Komunis China terhadap semua orang dari kelompok agama," kata Pompeo.

 

Pompeo berpandangan Partai Komunis China yang berlandaskan ateisme telah menekan semua golongan masyarakat dari agama apapun selama ini. Baik Islam, Kristen, Budha dan agama lainnya.

 

Baca Juga: Kemnaker Cairkan BLT Subsidi/Gaji Awal November, Siap-siap!

 

Ia memberikan contoh kasus Partai Komunis China ingin meyakinkan kepada dunia bahwa tindakan brutal yang selama ini dilakukan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang merupakan langkah anti-terorisme dan pengentasan kemiskinan.

 

"Tapi kita semua tahu, bahwa tidak ada penanggulangan terorisme yang membenarkan dan memaksa Muslim di Uighur yang memakan babi selama bulan Ramadan," kata dia.

 

Baca Juga: Mahathir : Prancis Dalam Perjalanan Sejarahnya Telah Membunuh Jutaan Orang, diantaranya orang Muslim

 

Pompeo juga menilai Partai Komunis China telah mengambil banyak anak-anak Muslim Uighur dari orang tuanya selama ini. Menurutnya, hal itu bukan termasuk dalam program pengentasan kemiskinan.

 

Pompeo lalu mengatakan banyak pejabat Partai Komunis China yang mencoba meyakinkan Indonesia untuk berpaling dari kejadian brutal tersebut. Menurutnya, pejabat-pejabat Partai Komunis China banyak membelokkan narasi dengan memperlihatkan kehidupan di Uighur menjadi lebih modern dan sejahtera.

 

"Lihat ke dalam hati anda, lihat fakta, dengarkan kisah para penyintas dan keluarga mereka," kata dia.***

Editor: Safutra Rantona


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah