Inilah Tiga Usulan Menaker Soal Ketenagakerjaan di ASEAN, Dorong Kerja Sama Salah Satunya

- 29 Oktober 2020, 14:40 WIB
Menaker Ida Fauziyah
Menaker Ida Fauziyah /Kemnaker/Dok

CerdikIndonesia - Dalam forum The 26th ASEAN Labour Ministers Meeting (ALMM) atau Pertemuan Tingkat Menteri Ketenagakerjaan Se-ASEAN ke26, Indonesia mengusulkan tiga inisiatif kerja sama bidang ketenagakerjaan.

Hal ini diungkapkan Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah, saat memimpin ALMM yang berlangsung dari 26-28 Oktober 2020.

Baca Juga: Terbitkan SE UMP 2021 Tidak Naik, Menaker Terangkan Alasannya

Ketiga inisiatif tersebut adalah pertama, mengadopsi deklarasi ASEAN tentang peningkatan pekerja ASEAN untuk daya saing, ketahanan, dan ketangkasan menghadapi pekerjaan masa depan; kedua, mendorong kerja sama antara negara anggota ASEAN, mitra ASEAN, mitra sosial, dan organisasi internasional, untuk mendukung upaya-upaya dalam mencapai tujuan dari Deklarasi ASEAN tersebut.



"Ketiga, menghasilkan langkah-langkah progresif dan milestone dalam mewujudkan daya saing, ketahanan, dan ketangkasan pekerja ASEAN dalam menghadapi pekerjaan masa depan," kata Menaker Ida.

Baca Juga: 18 Provinsi Setuju SE Menaker Soal Upah Minimum 2021 Tidak Naik, Mana Saja?

Menaker Ida menegaskan, beberapa hal yang akan menjadi perhatian Indonesia selaku Ketua ASEAN bidang ketenagakerjaan yakni mempercepat akses keterampilan vokasi bagi tenaga kerjanya, khususnya dalam penguasaan teknologi.



"Sehingga, mereka dapat mengisi lapangan pekerjaan yang tersedia di era ekonomi digital dan dapat bertahan di situasi krisis akibat pandemi COVID-19 ini," jelas Menaker Ida.



Selanjutnya, pelaksanaan program 3S (Skilling, Reskilling, dan Upskilling) yang telah diluncurkan oleh Kemnaker di bidang pelatihan kerja melalui Balai-Balai Pelatihan Kerja (BLK) yang ada, dengan melibatkan pihak industri dan pemangku kepentingan lainnya. 

Baca Juga: Per 28 Oktober, Pasien Covid Bertambah 3.545 Orang dan Tembus Jadi 400.483 Kasus

Beberapa tantangan dan isu di era ekonomi digital, seperti mengenai bentuk dan hubungan kerja, kesehatan dan keselamatan kerja, jaminan sosial, termasuk masih minimnya orientasi kewirausahaan pada angkatan kerja di Kawasan ASEAN dibahas dan didiskusikan dalam forum ini.

Baca Juga: Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Berkurang, Kesembuhan Capai 85,26 Persen

"Kami berharap kerja sama ASEAN bidang ketenagakerjaan ini dapat mendorong dan memberikan kemajuan yang signifikan menuju pencapaian, inisiatif baru di sektor ketenagakerjaan, seperti hubungan industrial, pengembangan keterampilan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja, dan pengawasan ketenagakerjaan," ujarnya.



Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi, selaku Chair of SLOM (Senior Labour Officials Meeting) menambahkan, mulai Rabu (28/10/2020), Menaker Ida menjadi Ketua ASEAN bidang ketenagakerjaan hingga tahun 2022 dan memiliki tugas untuk memperjuangkan daya saing tenaga kerja ASEAN.

Halaman:

Editor: Shela Kusumaningtyas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x