CerdikIndonesia - Atas perilaku Presiden Prancis Emmanuel Macron membuat ummat Islam didunia marah. Terlebih reaksi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mempertanyakan kesehatan mental Macron.
Baca Juga: Pandemi Ubah Gaya Hidup, IKM Harus Mulai Lirik Teknologi Digital
Ia meminta ummat muslim dibeberapa negara untuk menuntut boikot terhadap perancis.
Erdogan mengatakan bahwa presiden Prancis telah "kehilangan akal sehatnya" (Minggu, 25/10/2020).
Baca Juga: Solo Jadi Kota dengan Toleransi Tinggi, Relatif Aman, Stabil, dan Damai
Pernyataan tersebut membuat menteri luar negeri Prancis memanggil pulang duta besarnya di Ankara.
Pernyataan Prancis tentang Islam diperdalam setelah Macron juga menyebut Islam sebagai teroris, setelah adanya pemenggalan seorang guru sejarah di Paris.
Baca Juga: Baru Dibuka, RS Leimena Ambon Gratiskan Layanan ke Pasien
Umat Muslim percaya bahwa penggambaran Nabi adalah suatu penghinaan dan penghujatan.
Macron sebelumnya mengatakan tak akan melarang pencetakan karikatur Nabi Muhammad, yang sempat menimbulkan kontroversi, Kamis (22/10/2020).
Baca Juga: Upaya Kemenkes Wujudkan Layanan Kesehatan Berkualitas Ibu dan Anak
Menurut Macron hal itu merupakan bagian dari kebebasan dalam berekspresi. Awal bulan ini, Macron menggambarkan Islam sebagai agama "dalam krisis" di seluruh dunia dan berjanji untuk mengajukan rancangan undang-undang pada bulan Desember. ***