Network
Ini adalah format yang mirip dilakukan oleh UEFA di Euro 2020, seiring dengan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Persahabatan, Arsenal Tumbangkan Orlando City dengan Skor 3-1
Tak semua pelatih senang dengan kabar ini. Pelatih Inggris, Gareth Southgate, misalnya, menyatakan keprihatinannya karena memiliki lebih banyak pemain untuk dipilih.
"Secara pribadi saya tidak ingin memiliki skuad yang terlalu besar. Saya pikir ada keterampilan dalam memilih 23 pemain. Saya pikir Anda berakhir dengan banyak pemain yang tidak bermain dan sulit untuk dikelola dan sulit bagi skuad untuk lolos. Jadi, saya bisa memahaminya tetapi saya tidak 100 persen yakin apakah saya mendukungnya," kata Southgate.
Southgate boleh-boleh saja tak setuju. Tapi FIFA tetap tancap gas. Seperti halnya Euro 2020, Piala Dunia 2022 Qatar juga masih di bawah ancaman Covid-19 yang sepenuhnya belum reda.
Oleh karena itulah FIFA tak mau ambil risiko. FIFA juga memperbolehkan dokter masing-masing tim duduk di bangku cadangan.
Baca Juga: Lisandro Martinez Merapat ke Manchester United, Ini Rencana Erik Ten Hag Kedepannya
Lima Pergantian Pemain;
Selain memiliki skuad yang lebih besar, setiap pelatih juga diperbolehkan melakukan pergantian pemain lima kali dalam satu pertandingan. Sebelumnya hanya tiga kali pergantian. Ini tentunya membuat pelatih punya kebebasan lebih besar untuk melakukan penyesuaian taktik.
Ini sejatinya bukan aturan yang baru di sepak bola. Sebab, sejak Covid-19, beberapa liga top Eropa memakai aturan lima pergantian pemain dengan pembatasan. Aturan ini kemudian diadopsi banyak negara di dunia. Akan tetapi, untuk Piala Dunia, baru pertama kali diterapkan di Qatar.
