Ide Konyol Jusuf Kalla Terkait Sholat Jum'at Ganjil Genap Ditolak oleh MUI

- 14 Agustus 2021, 18:19 WIB
Ketua MUI KH Cholil Nafis menyampaikan perlu adanya seleksi yang memadai untuk angkat ta'mir mesjid agar tak sembrono.*
Ketua MUI KH Cholil Nafis menyampaikan perlu adanya seleksi yang memadai untuk angkat ta'mir mesjid agar tak sembrono.* /Instagram.com/@gusyaqut

Baca Juga: 4 Amalan Ini Dapat Menerangi Liang Kubur, Berikut Penjelasannya Menurut HR. Muslim

– Begitu pula sebaliknya apabila hari Jumat bertepatan dengan tanggal Genap (contoh: 26 Juni 2020) maka Jamaah yang memiliki ujung nomor handphone (HP) Genap (contoh 081 ….. .40), maka Sholat Jumat pada gelombang/shift pertama yaitu sekitar jam 12.00, dan bagi yang memiliki nomor HP ujungnya Ganjil mendapat kesempatan Sholat Jumat pada gelombang/shift kedua sekitar pukul 13.00.

– Khusus untuk kantor atau gedung bertingkat, Sholat Jumat dapat dilaksanakan berdasarkan pengaturan lantai. Contoh gedung bertingkat 20 lantai, maka gelombang/shift pertama adalah lantai 1-10 dan gelombang/shift kedua adalah lantai 11-20.

Baca Juga: China Segera Akui Taliban sebagai Organisasi Sah di Afghanistan, Bagaimana Nasib Uyghur?

Terkait hal itu, Anwar Abbas mewakili MUI mengatakan menolak edaran tersebut.

Karena MUI tidak mengenal cara Sholat Jum’at bergelombang.

"MUI dalam hal ini berprinsip bahwa sholat jum'at itu hanya satu kali di sebuah masjid," katanya.

"Karena kebijakan physical distancing ini pasti jamaah yang ada tidak akan tertampung,” tambahnya.

"Sehingga MUI menyarankan untuk memperbanyak tempat sholat jum’at," ucapnya.

"Dengan demikian, sholat jum’at tetap dapat dilaksanakan dalam satu waktu," jelasnya.***

Halaman:

Editor: Yuan Ifdal Khoir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah